Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Benazir Bhutto, Perempuan Pemimpin Pakistan

Benazir memenangkan pemilihan umum pada 1988 dan menjadi perdana menteri perempuan pertama di sebuah negara muslim.

Setelah mengasingkan diri di London akibat digulingkan oleh presiden yang didukung militer, dia kembali ke Pakistan. Dia berencana kembali mencalonkan diri pada pemilu 2008, namun justru tewas ditembak pada 2007.

Kehidupan awal

Benazir Bhutto lahir di Karachi pada 21 Juni 1953. Dia adalah anak tertua dari mantan perdana menteri Zulfikar Ali Bhutto, yang juga pendiri PPP dan memimpin Pakistan pada 1971 hingga 1977.

Setelah menempuh sekolah di Pakistan, Benazir mengejar pendidikan tinggi di Amerika Serikat.

Pada rentang waktu 1969 hingga 1973, dia kuliah di Radcliffe College, kemudian mendaftar di Universitas Harvard dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts dalam bidang pemerintahan komparatif.

Di Inggris, Benazir belajar di Universitas Oxford dari 1973 hingga 1977, menyelesaikan pendidikan hukum internasional dan diplomasi.

Kembali ke Pakistan

Benazir kembali ke Pakistan pada 1977 dan ditempatkan sebagai tahanan rumah, setelah kudeta militer yang dipimpin Jenderal Mohammad Zia ul-Haq menggulingkan pemerintahan ayahnya.

Satu tahun usai Zia ul-Haq menjadi presiden pada 1978, ayahnya dihukum gantung atas tuduhan pembunuhan terhadap oposisinya.

Dengan begitu, Benazir mewarisi kepemimpinan ayahnya di PPP. Tragedi terus terjadi dalam keluarga Bhutto. Pada 1980, adik laki-lakinya, Shahnawaz, terbunuh di apartemennya di Riviera.

Keluarga Bhutto meyakini Shahnawaz telah diracun, namun tidak ada dakwaan yang dijatuhkan kepada seorang pun.

Benazir pindah ke Inggris pada 1984, dan kembali ke Pakistan pada 10 April 1986 untuk meluncurkan kampanye pemilihan umum.

Dia menikah dengan konglomerat, Asif Ali Zardani di Karachi pada 18 Desember 1987 dan dikarunia tiga anak.

Kediktatoran Zia ul-Haq berakhir ketika dia terbunuh dalam kecelakaan pesawat pada 1988.

Benazir terpilih sebagai perdana menteri, hampir tiga bulan setelah melahirkan anak pertamanya. Dia menjadi perdana menteri perempuan pertama di sebuah negara muslim pada 1 Desember 1988.

Dia tidak dapat berbuat banyak untuk memerangi kemiskinan Pakistan yang tersebar luas, korupsi di kalangan pemerintahan, dan meningkatnya kejahatan.

Pada Agustus 1990, Presiden Pakistan Ghulam Ishaq Khan menggugurkan pemerintahannya atas tuduhan korupsi dan penyimpangan lainnya.

Presiden memerintahkan pemilihan umum baru. Namun, PPP mengalami kekalahan dalam pemilu Oktober 1990 sehingga Benazir memimpin oposisi parlementer.

PPP memenangkan pemilu pada Oktober 1992, dan Benazir kembali menjadi kepala pemerintahan koalisi.

Lagi-lagi, pemerintahan Benazir dituduh melakukan korupsi, dianggap salah mengurus perekonomian, dan menurunnya penegakan hukum. Presiden Farooq Leghari menghentikan pemerintahan Benazir.

Pengasingan

Ketika berada di pengasingan di Inggris dan Dubai, dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 1999 atas tindakan korupsi.

Benazir tetap mengendalikan partainya dari luar negeri dan ditegaskan kembali sebagai pemimpin PPP pada 2002.

Dia kembali ke Pakistan pada 18 Oktober 2007, setelah Presiden Musharraf memberikan pengampunan atas semua tuduhan korupsi.

Setelah 8 tahun di pengasingan, kembalinya Benazir ke Pakistan disambut serangan bunuh diri yang menewaskan 136 orang. Dia selamat dalam teror tersebut karena terlingungi oleh kendaraan lapis baja.

Benazir menyebut insiden itu sebagai hari paling gelap di Pakistan. Presiden memberlakukan keadaan darurat pada 3 November 2007.

Dia disibukkan kegiatan kampanye di Rawalpindi pada 27 Desember 2007 untuk mengikuti pemilu berikutnya.

Hari itu menjadi nahas baginya, sebab dia tewas dibunuh orang yang melepaskan tembakan ke arah Benazir. Setelah membunuh dia, pelaku meledakkan dirinya dengan bom.

Serangan tersebut menewaskan 28 orang dan melukai 100 lainnya. Pelaku menyerang setelah dia berpidato di depan ribuan pendukungnya.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Pakistan menyatakan, Benazir tewas bukan karena terkena peluru atau pecahan peluru, melainkan kepalnya mengenai bagian sunroof dari mobilnya.

Ratusan ribu pelayat memberi penghormatan terakhir bagi Benazir Bhutto pada 28 Desember 2007. Dia dimakamkan di makam keluarganya di Garhi Khuda Bakhsh, provinsi Sindh.

Presiden mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.

Kekacauan Pakistan

Kematian Benazir menenggelamkan Pakistan ke dalam pusaran kekacauan. Para pendukung yang marah mengamuk di beberapa kota, membakar mobil, kereta api, dan toko-toko, sehingga menyebabkan 23 orang tewas.

Pada 2 Januari 2008, komisi pemilu Pakistan mengumumkan, pemilu parlemen akan ditunda selama enam pekan sampai 18 Februari 2008.

Penguasa militer Pakistan Pervez Musharraf ditempatkan sebagai tahanan rumah ketika kembali ke negara itu pada April 2013.

Dia dituduh menjadi bagian dalam rencana pembunuhan Benazir Bhutto dan tidak memberinya keamanan yang memadai.

Kasus kematian Benazir mengalami kemunduran serius ketika jaksa penuntut utama, Chaudhry Zulfiqar, ditembak mati di mobilnya dalam perjalanan menuju sidang untuk Musharraf.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/21/18124651/biografi-tokoh-dunia-benazir-bhutto-perempuan-pemimpin-pakistan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke