Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Joan of Arc, Sang Dara Penakluk Pasukan Inggris

Joan of Arc baru berusia 18 tahun, namun dia begitu berani melawan tentara Inggris di Orleans dan memenangkan pertempuran sengit.

Martir ini mengaku mendapat ilham untuk mengalahkan musuh. Tak hanya menjadi pahlawan nasional Perancis, Joan juga bergelar santa atau orang kudus.

Kelahiran Sang Dara

Joan of Arc atau dalam bahasa Perancis Jeanne d'Arc lahir di Domremy, Perancis, pada 1412. Dia merupakan putri dari buruh tani yang miskin, Jacques d'Arc dan istrinya, Isabelle alias Romee.

Joan mengikuti jejak ibunya sebagai orang yang beriman. Dia juga mempelajari keterampilan domestik dari sang ibu.

Dia tidak pernah menjelajah jauh dari rumah, tapi dia begitu terampil merawat hewan dan menjahit.

Joan tumbuh ketika Perancis dilanda perang berkepanjangan dengan Inggris yang kemudian dikenal sebagai Perang Seratus Tahun.

Sebelumnya, Raja Inggris Henry V menyerbu Perancis utara pada 1415. Raja Henry V mendapat takhta atas Raja Perancis Charles VI. Kematian keduanya pada 1422 mengantarkan putra Henry sebagai pewaris kerajaan Perancis.

Namun, para pendukung putra raja Charles VI, Charles VII, ingin mengembalikan mahkota kepada raja Perancis yang sesungguhnya.

Misi ilahi

Inggris menduduki sebagian besar wilayah utara Perancis, dan banyak tempat di desa Joan berada, Domremy, sehingga dia dipaksa meninggalkan rumahnya di bawah ancaman invasi.

Pada usia 13 tahun, Joan mendengar suara-suara yang dia yakini dikirim oleh Tuhan. Suara itu memberinya misi sangat penting, yaitu menyelamatkan Perancis dan mengusir musuh.

Suara itu juga memintanya untuk menempatkan Charles sebagai raja sah.

Saat hendak dinikahkan pada usia 16 tahun, Joan berhasil meyakinkan pengadilan setempat bahwa dia tidak seharusnya menerima perjodohan tersebut.

Dituntun oleh visinya, Joan pergi ke Vaucouleurs pada Mei 1428 untuk bertemu dengan Robert de Baudricourt, komandan garnisun dan pendukung Charles.

Awalnya, Baudricourt menolak permintaan Joan sehingga membuat gadis desa itu kembali ke rumahnya.

Namun, Joan tidak menyerah. Pada Januari 1429, dia kembali ke Vaucouleurs dengan membawa beberapa penduduk desa yang menyebutnya sebagai sang dara yang ditakdirkan untuk menyelamatkan Perancis.

Baudricourt memutuskan mengalah dan memberikan Joan seekor kuda serta beberapa tentara untuk menemaninya menjalankan misi.

Joan memotong rambutnya dan mengenakan pakaian pria selama 11 hari perjalanannya melintasi wilayah musuh ke Chinon, tempat istana putra mahkota.

Joan berjanji pada Charles bahwa dia akan menyaksikan pria itu dinobatkan sebagai raja di Reims, sebuah situs tradisional penobatan kerajaan Perancis.

Dia meminta Charles memberinya pasukan untuk memimpin pertempuran di Orleans.

Charles mengabulkan permintaannya, dan Joan yang berusia 17 tahun berangkat ke Orleans pada Maret 1429 dengan mengenakan baju besi putih dan menunggangi seekor kuda putih.

Setelah mengirim surat kepada musuh, Joan memimpin beberapa serangan dan memaksa mereka mundur melintasi Sungai Loire.

Jatuhnya Joan

Setelah meraih kemenangan yang luar biasa, reputasi Joan menyebar jauh di antara pasukan Perancis. Dia dan para pengikutnya mengawal Charles melintasi wilayah musuh ke Reims.

Mereka mengambilalih kota sehingga memungkinkan penobatannya Charles sebagai Raja Charles VII pada Juli 1429.

Pada musim semi 1430, raja memerintahkan Joan untuk menghadapi serangan Burgundi di Compiegne. Dalam usahanya membela kota dan penduduknya, dia terlempar dari kudanya, dan ditinggalkan di luar gerbang kota.

Pasukan Burgundi menangkapnya, dan membawanya ke tengah-tengah keriuhan ke kastil Bouvreuil, yang ditempati oleh komandan Inggris di Rouen.

Dia ditahan di penjara militer dengan sejumlah tuduhan, termasuk menggunakan ilmu sihir, bidah, dan berpakaian seperti pria.

Di sisi lain, Raja Perancis tidak berusaha untuk merundingkan pembebasan Joan.

Hukuman mati

Di pagi hari pada 30 Mei 1431, Joan yang berusia 19 tahun dibawa ke pasar lama Rouen dan dibakar di tiang pancang. Sekitar 10.000 orang menyaksikan kematian Joan.

Legenda menyebutkan, jantung Joan selamat dari api. Abunya dikumpulkan dan disebarkan di Seine.

Sekitar 20 tahun kemudian, Charles VII memerintahkan pengadilan baru untuk membersihkan namanya.

Pada 1920, Paus Benediktus XV melakukan kanonisasi atau pemberian gelar orang kudus kepada Joan of Arc.

Gadis desa itu telah mengilhami banyak karya seni dan sastra selama berabad-abad, serta menjadi pahlawan pelindung Perancis.

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/20/17525961/biografi-tokoh-dunia-joan-of-arc-sang-dara-penakluk-pasukan-inggris

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke