Salin Artikel

Proton Dibeli China, Mahathir Akan Buat Perusahaan Mobil Nasional Baru

Proton merupakan produsen mobil Malaysia yang dibentuk pada 1983 atas inisiatif dari Mahathir, saat menjabat sebagai perdana menteri kala itu.

"Mobil nasional harus dimiliki rakyat Malaysia. Perusahaan itu telah dijual ke perusahaan China, itu tidak lagi jadi mobil nasional," katanya di depan Konferensi Masa Depan Asia ke-24 di Tokyo, Jepang, Senin (11/6/2018).

Dia mengatakan, ambisinya untuk meluncurkan mobil nasional lainnya akan berkolaborasi dengan mitra di Asia termasuk Thailand, Jepang, China, dan Korea Selatan.

"Saya yakin, kami punya kemampuan untuk menghasilkan mobil berkualitas baik yang dapat dijual ke seluruh dunia. Kami ingin akses ke pasar dunia," ucap pria berusia 92 tahun tersebut.

Pada kesepakatan tahun lalu di masa pemerintahan Najib Razak, Geely membeli 49,9 persen saham Proton yang sedang dilanda masalah.

Pembelian itu menandai dorongan pertama produsen mobil asal China ke Asia Tenggara.

Sementara, kedatangan Mahathir ke Jepang merupakan lawatan pertamanya sejak dia terpilih menjadi perdana menteri pada bulan lalu.

Mahathir akan menghabiskan waktu tiga hari di Jepang sekaligus untuk merayu investor agar tidak lagi tergantung pada investasi dari China.

Dia menerapkan kebijakan "Look East" untuk memperkuat hubungan dengan Asia Timur, terutama Jepang.

Kebijakan ini juga dipandang sebagai tanda Malaysia mulai menjauhi dari China, yang memompa miliaran dollar ke pemerintahan era Najib Razak.

Pemerintah baru Malaysia mencurigai beberapa perusahaan China digunakan untuk menutupi skandal korupsi di perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/11/13234121/proton-dibeli-china-mahathir-akan-buat-perusahaan-mobil-nasional-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke