Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Ratu Elizabeth I, Penguasa Inggris Era Keemasan

Dalam kepemimpinannya, Inggris menghadapi era keemasan, sebuah era perdamaian dan kemakmuran ketika seni begitu berkembang dengan dukungan dari Elizabeth.

Di bawah pemerintahannya, pasukan Inggris mengalahkan Armada Spanyol pada 1588. Selain itu, dia mendirikan kembali Gereja Inggris.

Kelahiran

Ratu Elizabeth I lahir pada 7 September 1533 di Greenwich, Inggris. Dia merupakan putri dari Raja Henry VIII dan Anne Boleyn, istri kedua raja.

Kendati menjadi salah satu penguasa monarki paling dikenal, Ratu Elizabeth memiliki masa lalu yang kompleks.

Saat usianya baru dua tahun, dia harus kehilangan ibunya karena dipenggal atas perintah raja atas tuduhan perzinahan dan konspirasi.

Dia tumbuh seperti anak kerajaan lainnya. Dia menerima pelajaran bahasa dan musik. Setelah kematian ayahnya pada 1547, Elizabeth dirawat oleh ibu tirinya, Catherine Parr.

Istri keenam Raja Henry VIII itu memastikan Elizabeth muda memperoleh pendidikan dengan standar tinggi.

Elizabeth dan saudari tirinya, Mary Tudor, dinyatakan tidak sah menjadi penerus kerajaan sehingga membuka jalan bagi Edward, putra raja dari istri ketiganya, Jane Seymout, untuk menjadi Raja Inggris.

Pada usia 10 tahun, Edward dinobatkan sebagai Raja Edward VI setelah kematian Raja Henry VIII.

Penjara

Enam tahun kemudian, Raja Edward VI wafat dan Mary menjadi ratu pada 1553.

Mary bertekad untuk menegakan kembali agama Katolik di Inggris dan memandang Elizabeth yang seorang Protestan sebagai ancaman langsung.

Elizabeth dipenjarakan sebentar di Menara London pada 1554 setelah pemberontakan yang gagal, di mana dia mengaku tidak memiliki mengetahui apa pun terkait insiden tersebut.

Pada 1558, setelah kematian Ratu Mary I, Elizabeth meneruskan takhta kerajaan Inggris. Beberapa memandang kekuasaan 45 tahun Elizabeth sebagai era keemasan dalam sejarah Inggris.

Selain cerdas, Elizabeth juga menguasai enam bahasa. Prioritas utama saat menjadi ratu adalah mendirikan kembali Gereja Inggris dengan mengeluarkan Undang-undang Supremasi.

Era keemasan ini juga menandakan lahirnya era perdamaian dan kemakmuran. Seni begitu berkembang dengan dukungan Elizabeth.

Dia menyukai musik dan bisa memainkan lute, alat musik semacam kecapi. Selain itu, dia juga gemar berdansa dan menyaksikan pertunjukkan drama.

Dalam eranya, seniman hebat seperti William Shakespeare dan Christopher Marlowe mendapat dukungan penuh dari ratu untuk menciptakan karya seninya.

Potret-potret Elizabeth pada lukisan memperlihatkan dirinya sebagai pecinta fesyen. Dia menyukai perhiasan, pakaian indah, dan bahkan busananya terbuat dari emas dan perak.

Dengan riasan, Elizabeth memiliki penampilan khas pucat yang dramatis pada wajahnya.

Ratu Perawan

Tidak seperti ayah dan saudarinya, Elizabeth menghadapi masalah dan tantangan dalam menemukan pasangan. Mendiang Ratu Mary I pernah menikah dengan Raja Felipe II dari Spanyol.

Dengan harapan menyatukan kembali dua negara, Felipe melamar Elizabeth. Selain itu, Raja Swedia, Archduke Charles dari Austria, dan raja masa depan Perancis juga pernah melamarnya.

Dia menggunakan kemampuan diplomasinya untuk mengakhiri masalah politik, namun tidak pernah sepakat untuk menikah.

Elizabeth tidak tertarik untuk berbagi kekuasaan dengan pasangan sehingga dia tidak menikah dan dikenal sebagai "Ratu Perawan".

Sepupu Elizabeth, Mary Ratu Skotlandia berupaya menggulingkan kekuasaan di kerajaan Inggris.

Setelah 19 tahun dipenjara, dia dipenggal pada 8 Februari 1587 di Kastil Fotheringhay, Inggris. Mary terbukti terlibat dalam rencana pembunuhan Ratu Elizabeth I.

Tahun berikutnya, Raja Felipe II mengerahkan armada kapal besar untuk menggulingkan Elizabeth. Menghadapi Spanyol, dia berpidato di depan pasukan di Tilburty.

"Saya tahu ,saya memiliki tubuh seorang perempuan yang lemah, tapi saya punya hati dan perut seorang raja, Raja Inggris," katanya.

Pada 29 Juli 1588, Armada Spanyol berhasil dikalahkan.

Akhir kehidupan

Kekuasaan Elizabeth diliputi oleh tekanan kenaikan harga dan krisis ekonomi terutama pada 1590-an. Perang melawan Spanyol harus dibayar dengan harga mahal.

Perang selama rezim Elizabeth diperkirakan mencapai 5 juta poundsterling (harga pada era itu), sementara pendapatan kerajaan tidak dapat menutupinya.

Menjelang akhir kekuasaannya, negara itu harus menghadapi kegagalan panen, pengangguran, dan inflasi. Selain itu, kerusuhan akibat kekurangan pangan dan pemberontakan di Irlandia juga menimpa kerajaan.

Ratu Elizabeth I wafat pada 24 Maret 1603, di Istana Richmond di Surrey. Ramuan kosmetik untuk menampilkan wajah pucatnya diduga berdampak pada kesehatannya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/30/16403971/biografi-tokoh-dunia-ratu-elizabeth-i-penguasa-inggris-era-keemasan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke