Salin Artikel

Bangladesh Tiru Cara Filipina dalam Perangi Peredaran Narkoba

Dalam dua penggerebekan terpisah pada Minggu dan Selasa, pasukan elite Batalion Reaksi Cepat (RAB) mengakui telah menewaskan 13 orang tersangka pengedar.

Sementara, 2.300 tersangka lainnya ditangkap dan ditahan menyusul penggerebekan intensif sejak awal Mei lalu.

RAB juga sukses menyita obat-obatan terlarang bernilai lebih dri 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 35 miliar.

Pekan lalu, pemerintah Bangladesh memperingatkan para pengedar agar menyerah atau menghadapi tindakan tegas aparat penegak hukum.

Kepolisian Bangladesh bertekad untuk membersihkan jalanan dari obat-obatan terlarang, terutama yaba, sebuah jenis pil yang terbuat dari kafein dan metamfetamin.

Dalam dua penggerebekan terakhir, RAB menegaskan, para tersangka pengedar tewas dalam baku tembak.

Namun, banyak kalangan membandingkan aksi RAB ini dengan kepolisian Filipina yang dituduh sangat enteng dalam menghabisi nyawa tersangka pengedar narkoba.

"Kami sudah berbicara dengan keluarga para tersangka. Mereka mengatakan, para tersangka dibunuh secara ekstrajudisial," kata Nasirudin Elan, dari organisasi HAM Odhikar.

Pemerintah Bangladesh kesulitan mengendalikan banjir yaba di wilayah yang dekat dengan perbatasan Myanmar, tempat jutaan pil murah itu diproduksi.

Kepolisian Bangladesh mengatakan, banjir yaba tahun lalu sebagian karena dibawa para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kejaran tentara Myanmar.

Obat-obatan terlarang itu dimuat di kapal-kapal nelayan yang membawa para pengungsi memasuki wilayah Bangladesh.

Pemerintah Banglades tahun lalu menyita 40 juta pil yaba tetapi memperkirakan di jalanan masih terdapat 300-400 juta pil masih tersebar di jalanan.

Tahun ini, sebanyak sembilan juta butir yaba disita polisi dalam waktu kurang dari tiga bulan di saat gelombang pengungsi Rohingya mencapai puncaknya.

Bahkan, dalam satu penggerebekan polisi bisa menyita hingga dua juta butir yaba.

Departemen Pengendalian Narkotika Bangladesh memperkirakan setiap tahun yaba bernilai 600 juta dolar AS atau hampir Rp 8.5 triliun.


https://internasional.kompas.com/read/2018/05/22/18062661/bangladesh-tiru-cara-filipina-dalam-perangi-peredaran-narkoba

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke