Salin Artikel

Setiap Hari 60 Bayi Lahir di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Hampir 700.000 warga Rohingya mengungsi ke kota Cox's Bazar, Bangladesh selama sembilan bulan terakhir setelah militer Myanmar melakukan kekerasan terhadap mereka.

Aksi kekerasan militer terhadap etnis Rohingya ini membuat PBB, Amerika Serikat, dan Inggris menyebutnya sebagai pembersihan etnis.

Badan PBB urusan Anak-anak (UNICEF) mengatakan, sejak krisis Myanmar terjadi sebanyak 16.000 bayi lahir di kamp pengungsian itu.

Dari jumlah yang lahir tersebut, hanya 3.000 orang bayi yang menjalani proses kelahiran di fasilitas-fasilitas kesehatan.

"Sebanyak 60 bayi setiap hari lahir dalam kondisi menyedihkan, jauh dri rumah dengan ibu yang mengalami trauma akibat kekerasan yang menimpanya," kata Edouard Beigdeber, perwakilan Unicef di Bangladesh, Rabu (16/5/2018).

Beigbeder melanjutkan, sebenarnya amat sulit untuk mengetahui jumlah pasti bayi yang telah lahir atau akan lahir di kamp pengungsian itu.

"Hal terpenting adalah sebuah ibu yang baru dan akan melahirkan harus menerima bantuan yang mereka butuhkan," tambah Beigbeder.

Namun, seorang pejabat Kementerian Kesehatan Bangladesh yang tak mau disebut identitasnya mengatakan, pekan lalu tercatat sebanyak 18.300 perempuan Rohingya di kamp pengungsi tengah mengandung.

Pada Agustus tahun lalu, kelompok pemberontak Rohingya menyerang sebuah pos keamanan Myanmar yang menewaskan sejumlah petugas.

Insiden itu kemudian memicu operasi militer yang menurut pemerintah Myanmar harus dilakukan meski memakan banyak korban dan mengakibatkan ribuan orang mengungsi.

Pada November tahun lalu, militer Myanmar merilis sebuah laporan yang isinya membantah telah terjadi kekerasan dan pemerkosaan dalam operasi militer yang digelar di negara bagian Rakhine.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/17/17324631/setiap-hari-60-bayi-lahir-di-kamp-pengungsi-rohingya-di-bangladesh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke