Salin Artikel

Korban Tewas Bentrokan di Gaza Bertambah, AS Salahkan Hamas dan Iran

Bentrokan pada Senin (14/5/2018) itu disebut sebagai hari paling berdarah sejak perang di Gaza pada 2014. Bentrokan awal pekan ini juga menyebabkan sekitar 2.400 orang terluka.

Juru bicara Kemenlu AS Heather Nauert menyebut kelompok Hamas memanfaatkan kontroversi pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem untuk bertindak permisif atas kekerasan yang terjadi.

"Kami telah menyaksikan demonstrasi selama enam pekan terakhir. Aksi protes ini tidaklah baru," katanya, Selasa (15/5/2018).

"Jika Hamas ingin memanfaatkannya sebagai dalih untuk menganggu orang dan mendorong kekerasan, itu pilihan mereka. Tapi itu pilihan yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.

Nauert menolak keterkaitan antara kekerasan di Gaza dengan pembukaan kedubes AS di Yerusalem.

Di Forum PBB, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley juga menyatakan hal demikian.

Haley berusaha untuk mengalihkan perhatian ke Iran dalam seluruh pidatonya. Dia menilai Dewan Keamanan PBB tidak lebih fokus pada destabilisasi Iran di wilayah tersebut.

"Itu merupakan kekerasan yang seharusnya menjadi perhatian kami juga," kata Haley.

Ketika representatif negara lain di PBB mengutuk keras aksi penembakan militer Israel terhadap warga Palestina, Haley menyebut pemerintah AS juga prihatin terhadap aksi kekerasan itu.

"Kami semua prihatin dengan kekerasan di Timur Tengah. AS menyesalkan hilangnya nyawa manusia," ujarnya.

Kini, Israel menghadapi tekanan internasional yang menyerukan penyelidikan independen terkait kekerasan di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengklaim, mayoritas dari korban tewas di Gaza pada Senin lalu ditembak oleh penembak jitu.

Pasukan Israel telah membunuh 116 warga Palestina sejak aksi protes di perbatasan Gaza-Israel dimulai pada 30 Maret 2018. Seorang tentara Israel dilaporkan mengalami luka.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/16/08560141/korban-tewas-bentrokan-di-gaza-bertambah-as-salahkan-hamas-dan-iran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke