Salin Artikel

Hari Paling Berdarah, Pasukan Israel Tewaskan 55 Warga Palestina

AFP melaporkan, militer Israel menyebut ada sekitar 40.000 warga Palestina yang ambil bagian dalam aksi protes dan bentrokan di 13 lokasi menentang pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem. Korban tewas termasuk 8 anak di bawah usia 16 tahun.

Massa berkumpul di dekat perbatasan. Sebagian demonstran melemparkan batu mendekati dan berusaha menerobos pagar dengan penembak jitu Israel yang bersiap pada posisi.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan masa bekabung selama tiga hari.

"Hari ini, sekali lagi, pembunuhan terhadap warga kita terus berlanjut," ucapnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, setiap negara memiliki kewajiban untuk melindungi perbatasannya.

"Kami akan terus melindungi kedaulatan dan warga negara kami," katanya, seperti dilansir dari BBC.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, prajuritnya menembaki orang yang terlibat dalam aktivitas menjurus terorisme, bukan kepada demonstran.

"Kami melihat ada tiga kelompok berbeda. Mereka mengenakan perlengkapan teroris dengan senjata, mencoba untuk menanam ranjau di tiga titik berbeda," ucap juru bicara militer Israel, Jonathan Consricus.

Dia mengklaim, massa dibubarkan dengan gas air mata dan tindakan lain sesuai dengan peraturan.

Selama beberapa pekan terakhir, aksi protes dan bentrokan di perbatasan Gaza telah menewaskan 109 warga Palestina sejak 30 Maret.

Tidak ada warga Israel yang tewas dan militer menghadapi kritik atas penggunaan senjata api terhadap aksi protes rakyat Palestina.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/15/10215701/hari-paling-berdarah-pasukan-israel-tewaskan-55-warga-palestina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke