Salin Artikel

Anggota Parlemen Iran Bakar Bendera AS

Dilaporkan Jerusalem Post Rabu (9/5/2018), seorang anggota menunjukkan sebuah kertas bergambar bendera AS kepada ketua parlemen, Ali Larijani.

Kemudian dibantu anggota lainnya, anggota tersebut mulai menyalakan api dan membakar bendera tersebut sambil meneriakkan "Matilah Amerika".

"Berhati-hatilah. Jangan sampai membuat parlemen terbakar," kelakar Larijani sambil memperhatikan aksi anggotanya itu.

Pembakaran bendera AS itu merupakan reaksi dari parlemen pasca-keputusan Presiden Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir 2015.

Dilansir situs yudisial Iran Mizan, Larijani berkata bahwa Trump tidak cocok menjadi presiden. "Dia tidak punya mental untuk menangani isu," jelasnya.

Perjanjian yang dibuat di Wina, Austria itu, dalam pandangan Trump, tidak menghentikan Iran dalam memproduksi senjata nuklir.

"Faktanya, yang sangat menyeramkan, perjanjian sepihak ini seharusnya tidak pernah dibuat," kata presiden 71 tahun itu dalam konferensi pers Selasa (8/5/2018).

Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi keputusan Trump dengan berkata kalau mereka bakal bertahan di perjanjian tersebut.

Dia telah menginstruksikan kementerian luar negeri untuk berdialog dengan Rusia dan China terkait kesepakatan 2015 itu dalam beberapa pekan ke depan.

Rouhani menyebut, tindakan AS yang mengumumkan keluar menunjukkan negara itu telah meremehkan perjanjian internasional.

Dia berkata, selama 40 tahun terakhir, AS telah melakukan serangkaian tindakan agresif terhadap rakyat maupun wilayah Iran.

Dia mencontohkan kudeta yang dibuat AS untuk menjatuhkan Perdana Menteri Mohammad Mosaddegh di 1953, atau bantuan yang diberikan Irak untuk menyerang Iran.

"Ini merupakan perang psikologi. Kami tidak akan membiarkan Trump menang. Saya senang karena akhirnya AS meninggalkan perjanjian itu," kata Rouhani.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/09/17372591/anggota-parlemen-iran-bakar-bendera-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke