Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Presiden Iran: AS Bakal Menyesal jika Keluar dari Kesepakatan Nuklir

Pernyataan Rouhani itu terjadi setelah Presiden AS mengancam bakal keluar dari kesepakatan nuklir yang dibuat pada 2015 itu.

Dilansir AFP Senin (7/5/2018), Trump mempunyai waktu hingga Sabtu (12/5/2018) untuk memutuskan apakah memperpanjang, atau keluar dari kesepakatan nuklir itu.

Selama ini, presiden 71 tahun itu selalu mengkritik kebijakan nuklir yang disebutnya "terburuk dalam sejarah" tersebut.

Trump menyebut, kesepakatan itu tidak mencakup isu Iran yang lain. Seperti uji coba rudal balistik, maupun aktivitas mereka di Timur Tengah seperti di Yaman dan Suriah.

AFP mengabarkan, Trump meminta negara sekutu AS di Eropa untuk "memperbaiki kekurangan" tersebut, atau dia bakal menarik diri dari kesepakatan.

"Jika AS keluar, Anda bakal melihat mereka bakal sangat menyesal sejak negara mereka berdiri," kata Rouhani ketika berpidato di kawasan barat laut Iran.

Rouhani menambahkan, baik Trump maupun sekutu AS di Timur Tengah, Israel, harus mengetahui kalau rakyat Iran telah bersatu.

"Hari ini, seluruh faksi politik Iran, baik sayap kiri maupun kanan, kalangan moderat hingga konservatif, semuanya bersatu," kata Rouhani.

Ucapan Rouhani merujuk kepada pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut Iran menyembunyikan senjata nuklirnya.

Rouhani melanjutkan, Iran saat ini masih berusaha menghormati komitmen. "Namun kami tidak akan bernegosiasi mengenai senjata maupun pertahanan kami," tegasnya.

Desakan agar Trump bertahan di kesepakatan itu disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, dalam tulisannya di New York Times.

Dilaporkan BBC, Johnson menyadari kalau kesepakatan bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) itu mempunyai banyak celah.

"Namun, dari berbagai opsi agar Iran tidak mendapatkan senjata nuklir, hanya JCPOA yang kekurangannya paling sedikit," kata Johnson.

Menteri 53 tahun itu kemudian mengibaratkan JCPOA sebagai borgol. Dia menyatakan borgol itu telah tersedia di meja.

"Sangat bijaksana jika fokus kami adalah meningkatkan borgol tersebut, bukan berusaha merusaknya," lanjut Johnson.

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/07/14280361/presiden-iran-as-bakal-menyesal-jika-keluar-dari-kesepakatan-nuklir

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke