Salin Artikel

Sempat Ditahan karena Berunjuk Rasa, Pemimpin Oposisi Rusia Dibebaskan

Politisi berusia 41 tahun itu ditahan tak lama setelah dia tiba dalam aksi yang digelar di Lapangan Pushkin.

Navalny mengajak kepada rakyat Rusia yang tidak setuju dengan hasil pemilu presiden lalu untuk turun ke jalan.

Para peserta aksi tersebut menyerukan slogan "Dia Bukan Tsar Kami", yang mengacu pada protes terhadap kekuasaan absolut yang dipegang Vladimir Putin.

Tsar merupakan gelar yang digunakan oleh seorang raja atau penguasa tertinggi di Eropa Timur.

Aksi demonstrasi tersebut dilakukan menjelang dilangsungkannya upacara pelantikan Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan keempat.

Menurut pengawas independen, OVD-Info, hampir 1.600 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa di 27 kota di seluruh Rusia telah ditahan, termasuk Navalny.

Namun pemimpin oposisi yang sempat dilarang untuk maju dalam pemilu presiden Rusia itu langsung dibebaskan setelah tengah malam.

"Sepertinya mereka menerima perintah 'Jangan menempatkannya di balik jeruji sebelum pelantikan'," kata Navalny di akun Twitter-nya, mengacu pada pemerintah Moskwa.

Navalny menambahkan, dirinya dituduh telah mengorganisir aksi perkumpulan yang tidak didukung dan melawan petugas polisi.

Pengacara Navalny, Veronika Polyakova, mengatakan kepada AFP, Minggu (6/5/2018), pengadilan Moskwa akan bersidang untuk mendengarkan kasusnya pada Jumat pekan depan.

Persidangan akan dilakukan setelah upacara pengambilan sumpah Presiden Putin yang bakal dilangsungkan pada Senin (7/5/2018).

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/06/19170161/sempat-ditahan-karena-berunjuk-rasa-pemimpin-oposisi-rusia-dibebaskan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke