Salin Artikel

Menlu Rusia Tuduh AS Berupaya Memecah Belah Suriah

Pernyataan tersebut disampaikan Lavrov masih terkait dengan serangan udara yang dilancarkan AS ke wilayah Suriah baru-baru ini.

Menurutnya, rudal yang ditembakkan AS bersama sekutunya benar-benar telah memperburuk situasi.

"Pernyataan AS yang mendukung integritas teritorial Suriah hanya kata-kata belaka untuk menutupi rencana membentuk ulang Timur Tengah dan membagi Suriah dalam beberapa bagian," kata Lavrov akhir pekan lalu.

Komentar tersebut disampaikan Lavrov saat bertemu dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.

Ketiga negara tersebut, Iran, Rusia dan Turki, merupakan negara penjamin dalam proses Astana yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah.

Melansir dari SCMP, ketiga negara juga telah sepakat untuk semakin mengintensifkan upaya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan di Suriah.

"Kami akan memastikan bahwa bantuan yang diberikan dalam cara yang paling efektif."

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah, oposisi dan tentunya dengan rekan-rekan kami di PBB, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Suriah, serta organisasi internasional lainnya," kata Lavrov.

Kelompok bantuan internasional berulang kali menuduh pemerintah rezim Suriah yang memiliki kedekatan dengan Rusia dan Iran, telah melarang pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dikepung dan dikuasai pemberontak.

Lavrov pun kembali menegaskan pendapat Rusia tentang tuduhan serangan senjata kimia di Kota Douma awal April ini sebagai rekayasa untuk melancarkan serangan misil oleh AS bersama sekutunya, Inggris dan Perancis.

Menutup pertemuan, ketiga menteri luar negeri mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam serangan senjata kimia di Suriah.

Menurut ketiga Menlu, setiap laporan tentang penggunaan senjata terlarang itu harus diselidiki secara cepat dan profesional oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

https://internasional.kompas.com/read/2018/05/01/15350681/menlu-rusia-tuduh-as-berupaya-memecah-belah-suriah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke