Salin Artikel

Pakar China: Situs Uji Coba Nuklir Korut Runtuh Sebagian

Kantor berita AFP melaporkan Rabu (25/4/2018), Universitas Sains dan Teknologi China melakukan kajian atas perkembangan yang terjadi di Punggye-ri.

Sejak Oktober 2016, lima di antara enam uji coba nuklir Korut dilakukan di Punggye-ri. Uji coba terakhir terjadi pada 3 September 2017.

Saat itu, Korut mencoba bom hidrogen (termonuklir) yang diklaim sebagai senjata terkuat mereka.

Akibat tes tersebut, terjadi gempa bermagnitudo 6,3 yang bisa dirasakan hingga kawasan utara yang berbatasan dengan China.

Dari studi itu, diketahui kalau gempa kedua bermagnitudo 4,1 selama 8,5 menit setelah gempa pertama membuat situs tersebut runtuh sebagian.

"Sangat penting untuk memantau kans adanya kebocoran radioaktif yang disebabkan insiden kolapsnya beberapa situs itu," demikian abstrak dari penelitian itu.

Jurnal tersebut menyimpulkan, situs yang terletak di Gunung Mantap itu sudah berbahaya jika digunakan kembali untuk tes nuklir.

Kajian juga dilakukan pakar dari Badan Gempa China. Mereka menyimpulkan, tes September 2017 membuat batuan di situs itu runtuh.

Namun, berbeda dengan kajian dari universitas sains, Badan Gempa China tidak memberikan kesimpulan apakah fasilitas itu sudah berbahaya, maupun apakah ditemukan kebocoran radioaktif.

"Model seismik yang dipaparkan dalam kajian ini hanya menyediakan pemahaman sebagian akan dampak dari tes nuklir itu," ulas Badan Gempa China.

Selain China, sejumlah pakar Korea Selatan (Korsel) juga menilai kalau Punggye-ri sudah tidak aman.

Apalagi, di 31 Oktober 2017, media Jepang Asahi TV mengabarkan kalau 200 pekerja tewas ketika terowongan di situs tersebut runtuh.

Sebelumnya, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan bakal menutup situs Punggye-ri sebagai bagian dari komitmen untuk tidak melakukan tes nuklir.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/25/21562691/pakar-china-situs-uji-coba-nuklir-korut-runtuh-sebagian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke