Salin Artikel

ISIS Ancam Serang Pemilu di Irak

Juru bicara ISIS, Abu al-Hassan al-Muhajer, dalam rekaman suara yang dirilis Minggu (22/4/2018) menuduh Irak merupakan perwakilan dari Iran.

Dia mengancam, siapapun yang memilih, atau menjalankan Pemilu Irak yang rencananya digelar 12 Mei mendatang bakal diserang.

"Kami memperingatkan Anda warga Irak. Lokasi pemungutan suara, dan siapapun di dalamnya bakal jadi target kami. Menjauhlah," kata Muhajer.

Dilaporkan Middle East Eye Senin (23/4/2018), Muhajer berujar ISIS bakal menyerang segala sendi pemerintahan Perdana Menteri Haider al-Abadi.

ISIS, tutur Muhajer, bakal menyerang keamanan, militer, ekonomi, maupun media yang dikelola oleh Baghdad.

"Kami juga bakal menyerang setiap kepala suku, setiap desa, imam hingga guru yang melawan kami," papar Muhajer kembali.

Kemudian, Muhajer juga berujar kalau ISIS menolak klaim kemenangan yang didengungkan Abadi maupun Amerika Serikat (AS), dan meminta Washington untuk menarik pasukannya.

Sebelumnya, Abadi mendeklarasikan kemenangan Irak atas ISIS pada 9 Desember 2017, setelah militer mereka yang dibantu AS dan milisi Syiah mengamankan kawasan gurun.

Kawasan tersebut diklaim merupakan kantong pertahanan terakhir ISIS, dan dekat dengan perbatasan Suriah.

"Kemenangan apa yang Anda klaim Amerika? Anggota kami masih bersatu, kuat, berjaya. Lebih baik dari yang Anda tinggalkan setahun lalu," kata Muhajer.

Pernyataan Muhajer terjadi setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang terjadi di Kabul, Afghanistan.

Serangan yang menyasar pusat registrasi pemilih jelang pemilu legislatif pada Oktober mendatang itu menewaskan 57 orang, dan melukai 59 orang lainnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/23/18272041/isis-ancam-serang-pemilu-di-irak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke