Salin Artikel

Biografi Tokoh Dunia: Gabriel Garcia Marquez, Pencetus Sastra Realisme Magis

Peraih Nobel di bidang kesastraan pada 1982 ini merupakan pencetus lahirnya realisme magis, sebuah genre yang menggabungkan cerita lebih konvensional dengan fantasi.

Karyanya yang terkenal adalah Cien Anos de Soledad (1967) atau One Hundred Years of Solitude. Dalam buku itu, dia menceritakan kisah Macondo, sebuah kota terisolasi di Amerika Latin dalam imajinasi pikirannya.

Awal kehidupan

Gabriel Garcia Marquez lahir pada 6 Maret 1927 di Aracataca, Colombia, dari ayah bernama Gabriel Elijio Garcia dan ibu bernama Luisa Santiaga Marquez

Anak tertua dari 12 bersaudara ini tinggal bersama kakek nenek dari ibunya. Mereka gemar menceritakan berbagai kisah pengalaman keluarga, termasuk kenangan kakeknya saat di militer.

Tak hanya itu, dia juga kerap mendengar kisah petualangan nenek dan asmara orangtuanya.

Garcia Marquez pertama kali merilis karyanya pada saat kuliah, hingga kemudian dia menjadi seorang jurnalis.

Pada 1950, artikelnya memicu kemarahan diktator militer Gustavi Rojas Pinilla yang membuatnya bermigrasi ke Eropa.

Kemudian, dia kembali ke wilayah asalnya dan bekerja dengan penerbitan yang berbasis di Venezuela dan Kuba. Pada 1958, dia menikah dengan Mercedes Barcha Pardo.

Garcia Marquez juga sempat bekerja di kota New York untuk Presa Latina, sebuah kantor berita yang dibentuk pada rezim pemimpin Kuba Fidel Castro.

Pada 1967 hingga 1975, dia tinggal di Spanyol. Dia juga pernah menyewa rumah di Mexico City dan sebuah apartemen di Paris.

Namun, sebagian besar waktunya dihabiskan di Havana, di mana Castro memberinya sebuah rumah mewah.

Buah karya

Selama berada di Mexico City, Garcia Marquez mengasingkan diri di rumahnya dalam waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan novelnya.

Dia menulis buku One Hundred Years of Solitude atau Seratus Tahun Kesunyian yang kemudian dipublikasikan pada 1967. Dia menjadi sorotan internasional ketika karyanya terjual lebih dari 10 juta eksemplar kala itu.

Dari karya itulah, dia mengenalkan realisme magis ke dalam seni sastra dan mendapatkan Nobel.

Novel itu merupakan interpretasi kritis sejarah Kolombia, dari awal hingga menjadi bangsa pada masa kini, melalui sajian mitos dalam kisah keluarga Buendia.

Keluarga tersebut memiliki semangat petualangan yang luar biasa dalam peristiwa sejarah Kolombia. Dengan mengombinasikan kejadian supernatural, kisah penduduk Macondo dikemas menjadi fantasi yang menggugah selera pembaca.

Dalam buku itu, penduduk Macondo didorong oleh hasrat nafsu, keserakahan, kehausan akan kekuasaan, yang kemudian digagalkan oleh kekuatan masyarakat, politik, atau alam yang kasar, seperti dalam tragedi dan mitos Yunani.

Karyanya yang lain seperti El amor en los tiempos del cólera (1985) atau Cinta di Tengah Wabah Kolera juga menarik khalayak global.

Novelnya kali ini terinsipirasi dari kisah asmara orangtuanya dan diadaptasi ke dalam film pada 2007 yang dibintangi Javier Bardem.

Garcia Marquez menulis tujuh novel selama hidupnya, termasuk El general en su laberinto (1989) dan Del amor y otros demonios (1994).

Pada 1996, Garcia Marquez menerbitkan catatan jurnalistik terkait penculikan yang berhubungan dengan kasus narkoba di Kolombia.

Di tahun-tahun terakhirnya, Garcia Marquez mengeksplorasi kehidupan pribadinya dalam karya berjudul Vivir para contarla (2002), yang diterbitkan tahun berikutnya dengan judul Living to Tell the Tale.

Karya itu lagi-lagi menerima ulasan dan pujian hangat dari para kritikus serta penggemar.

Garcia Marquez didiagnosis kanker sejak 1990-an. Dia meninggal di Mexico City pada 17 April 2014 pada usia 87 tahun. Namun, dunia terus menghormati warisannya yang tak terukur nilainya.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyebut Garcia Marquez sebagai orang Kolombia terhebat sepanjang masa dan mengumumkan suasana berkabung selama tiga hari setelah kematiannya.

Sementara, Presiden AS ke-44 Barack Obama juga memujinya dengan berkata, "dunia kehilangan seorang penulis visioner terhebat, dan salah satu favorit saya sejak saya kecil."

"Pada akhirnya, sastra tidak lain hanyalah pertukangan. Bersama keduanya, Anda bekerja dengan realitas, sebuah material yang sama kerasnya dengan kayu." (Gabriel Garcia Marquez)

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/17/18130091/biografi-tokoh-dunia-gabriel-garcia-marquez-pencetus-sastra-realisme

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke