Salin Artikel

Kembali, Gadis 11 Tahun di India Diperkosa dan Dibunuh

Diberitakan Times of India Minggu (15/4/2018), korban yang berusia 11 tahun tersebut telah diperkosa, dan dicekik hingga tewas.

Mayat gadis itu ditemukan pada 6 April pagi waktu setempat. Polisi menduga pelaku memerkosa dan membunuhnya sebelum dibuang ke Surat.

Komisaris Polisi Surat Satish Sharma mengatakan, identitas bocah perempuan itu masih belum diketahui karena menderita luka yang parah. Namun, dari pemeriksaan awal, setidaknya terdapat 86 luka di tubuhnya.

Terdapat luka parah di bagian kemaluan korban yang disebabkan oleh benda tumpul. "Nampaknya, korban dikurung, dan diperkosa sebelum dibunuh," kata Sharma.

Sharma melanjutkan, dia memutuskan untuk membentuk tim khusus untuk melacak para pelaku dengan memperluas daerah penyelidikan.

"Semua permukiman dan masyarakat kami periksa untuk mendapatkan petunjuk. Selain itu, kami juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar area kejadian," ujar Sharma.

Sebelumnya, seorang bocah delapan tahun yang bernama Asifa Bano ditemukan tewas di tengah hutan pada 17 Januari lalu.

Kepolisian mengumumkan telah menahan delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Kepolisian pun telah menahan setidaknya delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Namun kasus yang awalnya sebatas kriminal, kini telah memicu perdebatan nasional dengan sebagian masyarakat menuntut keadilan bagi korban. Sementara lainnya menyebut para tersangka yang telah ditahan telah diperlakukan tidak adil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis 8 Tahun di India Diperkosa dan Dibunuh, Picu Perdebatan Nasional", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/13/19042981/gadis-8-tahun-di-india-diperkosa-dan-dibunuh-picu-perdebatan-nasional.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana

Kepolisian pun telah menahan setidaknya delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Namun kasus yang awalnya sebatas kriminal, kini telah memicu perdebatan nasional dengan sebagian masyarakat menuntut keadilan bagi korban. Sementara lainnya menyebut para tersangka yang telah ditahan telah diperlakukan tidak adil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis 8 Tahun di India Diperkosa dan Dibunuh, Picu Perdebatan Nasional", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/13/19042981/gadis-8-tahun-di-india-diperkosa-dan-dibunuh-picu-perdebatan-nasional.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana

Kepolisian pun telah menahan setidaknya delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Namun kasus yang awalnya sebatas kriminal, kini telah memicu perdebatan nasional dengan sebagian masyarakat menuntut keadilan bagi korban. Sementara lainnya menyebut para tersangka yang telah ditahan telah diperlakukan tidak adil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis 8 Tahun di India Diperkosa dan Dibunuh, Picu Perdebatan Nasional", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/13/19042981/gadis-8-tahun-di-india-diperkosa-dan-dibunuh-picu-perdebatan-nasional.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana

Kasus yang awalnya merupakan tindak kriminal kemudian berubah menjadi perselisihan agama. Sebab, korban berasal dari komunitas muslim, dan tersangka beragama Hindu.

Asifa merupakan anak dari keluarga komunitas muslim nomaden yang hidup berpindah bersama dengan hewan ternak mereka.

Di musim dingin, tak jarang mereka berpindah ke hutan di Jammu untuk berlindung. Hal itu beberapa kali menyulut perselisihan dengan komunitas Hindu yang ada di wilayah tersebut.

Times of India membeberkan, baik Surat maupun Kathua, tempat Bano dibunuh, berada di kawasan India Utara, di mana daerah tersebut menjadi kantong insiden pemerkosaan.

Berdasarkan data Biro Catatan Kriminal India, provinsi yang sering dilaporkan terjadi kasus pemerkosaan adalah Madhya Pradesh, kemudian diikuti Rahasthan, maupun Uttar Pradesh.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/16/18142991/kembali-gadis-11-tahun-di-india-diperkosa-dan-dibunuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke