Salin Artikel

Tim Pencari Fakta Tetap Selidiki Bukti Senjata Kimia di Douma

Dua tim pencari fakta telah dikirim oleh organisasi yang bermarkas di Den Haag itu untuk mengungkap bukti dugaan adanya penggunaan zat kimia berbahaya dalam serangan di kota Douma pekan lalu, yang menewaskan lebih dari 40 orang.

Akibat penggunaan senjata kimia yang diyakini AS dan sekutunya dilancarkan oleh rezim Suriah, Jumat (13/4/2018) malam, militer AS bersama Inggris dan Perancis meluncurkan lebih dari 100 misil ke tiga fasilitas terkait senjata kimia Suriah.

Beberapa jam usai serangan militer AS ke Damaskus dan Hom, tim pencari fakta OPCW tiba di kota Douma. tepat di sebelah timur ibu kota.

"Tim pencari fakta telah tiba di Damaskus pada Sabtu 914/4/2018) dan dijadwalkan berangkat ke Douma keesokan harinya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Ayman Soussan, kepada AFP.

Pemerintah Suriah juga telah menjanjikan bakal membantu secara penuh kerja tim pencari fakta, termasuk masalah keamanan.

"Kami akan memastikan mereka dapat bekerja secara profesional, obyektif, tidak memihak dan bebas dari tekanan apa pun," tambah Soussan.

Pada 2017, tim OPCW sempat mengkonfirmasi adanya penggunaan zat sarin dalam serangan di kota utara Khan Sheikhun.

Langkah penyelidikan tim kali ini lebih berat karena sejumlah pihak yang mengklaim telah memiliki bukti dan menggunakannya sebagai dasar untuk melakukan serangan balasan.

Belum lagi kemungkinan barang bukti yang telah dihilangkan, mengingat kawasan yang diselidiki berada di bawah kendali polisi militer Rusia dan pasukan Suriah selama sepekan terakhir.

"Segala kemungkinan itu harus tetap masuk dalam pertimbangan dan tim investigasi akan menjadi bukti terkait kemungkinan lokasi insiden telah dirusak," kata Ralf Trapp, konsultan sekaligus anggota tim misi OPCW untuk Suriah sebelumnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/15/20420781/tim-pencari-fakta-tetap-selidiki-bukti-senjata-kimia-di-douma

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke