Salin Artikel

Seekor Ular Berbisa Ditemukan di Tumpukan Boneka Mainan Anak

Ular berwarna hitam kemerahan sepanjang sekitar 1,2 meter itu ditemukan sedang meringkuk di bawah tumpukan boneka koleksi seorang anak.

Ular pertama kali terlihat oleh pemilik rumah di pinggir jendela, namun ketika akan ditangkap, ular terjatuh dan menghilang ditumpukan mainan putrinya.

Penangkap ular Andrew Smedley dipanggil untuk menyingkirkan hewan melata berbahaya tersebut, yang akhirnya ditemukannya meringkuk di bawah tumpukan boneka binantang.

"Lucunya, keluarga itu menyebut area tempat ditemukanya ular itu adalah area kebun binatang kecilnya. Jadi mereka mendapatkan hewan sungguhan di 'kebun binatang' mereka," kata Andrew.

Andrew menambahkan ular tersebut cukup sulit ditemukan karena dapat bersembunyi dengan baik.

"Tapi ular ini tentu adalah sesuatu yang tidak Anda inginkan untuk berada di kamar anak-anak," tambahnya.

Taman Reptil Australia mengatakan, gigitan dari ular hitam berperut merah jarang terjadi karena biasanya ular ini adalah jenis ular yang tenang dan cukup jinak.

Jenis ular itu lebih suka melakukan gertakan dengan lehernya yang panjang dan mendesis dengan keras daripada mengigit.

Andrew Smedley mengatakan, sejauh ini menemukan adanya kasus kematian yang tercatat untuk waktu yang lama akibat gigitan ular hitam perut merah.

"Tapi gigitannya  pasti akan membuat Anda sakit dan perlu dirawat di rumah sakit. Apalagi jika korban adalah anak-anak," katanya.

Andrew Smedley mengatakan siapa pun yang menemukan ular di sebuah kamar di rumah mereka harus keluar, menutup pintu, meletakkan handuk di celah di bawah pintu, dan memanggil penangkap ular.

"Dengan cara itu ular akan benar-benar terkurung di dalam ruangan. Beberapa orang akan membiarkan pintu terbuka atau tidak melakukan apa-apa."

"Jika mereka mengurungnya, itu akan membuat jauh lebih mudah karena kita tahu ular itu ada di sana," ujarnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/13/23584241/seekor-ular-berbisa-ditemukan-di-tumpukan-boneka-mainan-anak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke