Salin Artikel

Menlu Rusia: Serangan Barat ke Suriah Bisa Picu Gelombang Migran

Dalam keterangan resminya di Moskwa Jumat (13/4/2018), Lavrov berujar jika Barat nekat melakukan operasi militer, maka bakal ada gelombang migran di Eropa.

"Aksi sekecil apapun bakal memicu hal itu (migran), dan menimbulkan dampak lain yang jelas tidak kami inginkan," kata Lavrov seperti dilansir AFP.

Sementara itu, atas permintaan Rusia, Dewan Keamanan PBB bakal kembali menggelar pertemuan di New York pada Jumat ini.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, situasi yang berkembang saat ini sudah sangat berbahaya.

"Prioritas pertama kami adalah berusaha menghindari peluang jika terjadi perang," kata Nebenzia seperti diberitakan oleh Radio Free Europe.

Nebenzia melanjutkan, eskalasi ketegangan di Suriah terjadi begitu cepat karena pasukan Negeri "Beruang Merah" ada di sana.

Pernyataan Nebenzia keluar setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang baru, Mike Pompeo, melakukan tes kelayakan di hadapan Kongres Kamis (12/4/2018).

Mantan Direktur Dinas Intelijen Pusat (CIA) itu berujar, Rusia menyerang pangkalan militer AS di kawasan timur Suriah. "Rusia telah menemui lawannya," kata Pompeo.

Situasi memanas menyusul laporan yang diberikan organisasi kemanusiaan tentang adanya gas beracun klorin ketika Suriah melancarkan serangan udara pekan lalu (6/4/2018).

Akibat serangan tersebut, setidaknya lebih dari 40 warga sipil di Douma tewas, dan 11 orang menjalani perawatan intensif karena mengalami kesulitan bernapas.

Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan bakal mempertimbangkan opsi militer jika ternyata ditemukan senjata kimia di Suriah.

Pernyataan Trump kemudian dibalas Rusia dengan mengancam bakal menjatuhkan setiap rudal yang ditembakkan Washington ke Damaskus.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/13/19571231/menlu-rusia-serangan-barat-ke-suriah-bisa-picu-gelombang-migran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke