Salin Artikel

Rusia Kerahkan Polisi Militer untuk Berjaga di Douma

Diwartakan oleh Sky News Kamis (12/4/2018), polisi militer tersebut bakal bertindak sebagai pengawas perdamaian dan hukum di sana.

Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi dan Perdamaian Rusia di Suriah berkata, pasukan pemerintah kini menguasai sepenuhnya Douma.

"Naiknya bendera pemerintah di setiap bangunan di Douma menandakan kontrol sepenuhnya terhadap kota itu, sekaligus Ghouta Timur," kata Yevtushenko.

Sebuah televisi Rusia melaporkan, kelompok pemberontak terakhir Jaish al Islam setuju untuk menyerahkan Douma kepada Rusia dan Suriah.

Kelompok berbasis di Inggris, Observasi HAM untuk Suriah mengabarkan, sebagai ganti penyerahan wilayah, sisa anggota pemberontak dan keluarganya bakal dievakuasi.

Tercatat, ada 13.500 anggota pemberontak dan keluarganya yang diungsikan keluar Douma di bawah perlindungan militer Rusia.

Douma menjadi perhatian dunia setelah pasukan rezim Bashar al-Assad menyerang kota tersebut Jumat pekan lalu (6/4/2018).

Serangan udara yang dilakukan jet tempur Suriah mengakibatkan 70 warga sipil tewas, dan 11 orang lainnya mengeluh bermasalah di pernapasannya.

Organisasi penyelamat yang berada di kawasan itu meyakini, pasukan Presiden Assad menggunakan senjata kimia untuk menghancurkan pemberontak.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal menembakkan rudal ke Suriah, dan Menteri Pertahanan Jim Mattis mengaku siap dengan rumusan strategi.

Langkah AS mendapat dukungan dari Inggris dan Perancis. Perdana Menteri Inggris Theresa May bahkan berniat untuk menggelar Kabinet Perang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/12/17471351/rusia-kerahkan-polisi-militer-untuk-berjaga-di-douma

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke