Salin Artikel

China Cari Donor Sperma, Pendonor Diwajibkan Setia pada Partai Komunis

Persyaratan yang dibuat kini telah diperketat, salah satunya adalah calon pendonor wajib merupakan warga yang setia kepada Partai Komunis yang berkuasa di China. Demikian diberitakan New York Post.

Rumah Sakit Universitas Peking III, yang dikelola pemerintah, telah mengunggah postingan mengenai syarat calon donor sperma itu lewat akun aplikasi pesan, WeChat.

Dalam postingan itu, pihak rumah sakit mencari kontribusi dari para pria sebagai calon pendonor sperma dengan syarat berpola pikir politik yang baik, mendukung sosialisme dan Tanah Air, serta harus mendukung kepemimpinan partai dan setia pada peraturannya.

Postingan tersebut sempat diubah pada Jumat (6/4/2018), dengan menghapus syarat yang mengarah pada partai politik, namun demikian menambahkan persyaratan lain.

"Pria berusia antara 20-45 tahun dengan perilaku ortodoks, berkepribadian menarik dan tidak memiliki masalah politik atau penyakit menular kami ajak untuk mendaftarkan diri sebagai pendonor sperma pada 23 Mei mendatang," tulis pernyataan pihak rumah sakit dilansir New York Post.

Bagi calon pendonor yang lolos dan diterima donornya makan berkesempatan mendapatkan uang tunai hingga 870 dollar AS (sekitar Rp 11,9 juta) atas partisipasinya.

China sebagai salah satu negara berpenduduk padat di dunia ternyata justru tengah menempati peringkat rendah di dunia dalam angka kelahiran per tahun.

Hal itu mulai menjadi perhatian pemerintah yang kemudian menghapus kebijakan satu keluarga satu anak yang telah berlaku selama sepuluh tahun dan berakhir pada 2015 lalu.

Pemerintah bahkan semakin mendorong warganya untuk menikah seiring dengan Partai Komunis yang kian berkuasa di banyak aspek masyarakat di China, mulai dari ekonomi hingga politik.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/07/19135421/china-cari-donor-sperma-pendonor-diwajibkan-setia-pada-partai-komunis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke