Salin Artikel

Dibatasi Pemerintah, Situs Belanja di China Tarik Penjualan Alkitab

Dalam penelusuran South China Morning Post, Kamis (5/4/2018), di JD.com, pencarian Alkitab tidak membuahkan hasil. Sementara di Taobao, Amazon.cn, dan Dang Dang, hasil pencarian diarahkan ke buku lainnya, seperti buku cerita dan alat bantu belajar Alkitab.

Sementara, belum ada pihak dari perusahaan toko online yang belum mau menanggapi hal tersebut.

"Penghentian penjualan Alkitab telah dimulai pada 30 Maret. Beberapa toko di Taobao telah tutup permanen," kata seorang sumber dari penerbitan buku.

Sumber penerbit itu mengatakan, toko-toko buku Kristen telah menjadi sasaran inspeksi rutin oleh Kementerian Kebudayaan. Pada Selasa lalu, sebuah toko di Beijing diminta untuk tidak lagi menjual buku-buku "asing".

Fenomena menghilangnya Alkitab di situs belanja online China terjadi setelah pemerintah China dan Vatikan terus mencari kesepakatan untuk persetujuan penunjukkan uskup.

Alkitab di China telah lama dikategorikan sebagai publikasi untuk distribusi internal. Artinya, secara resmi, Alkitab hanya dapat dijual oleh badan-badan pemerintah yang mengawasi gereja.

"Larangan tidak diberlakukan secara ketat sebelumnya," kata Ying Fuk-tsang, rektor Divinity School of Chung Chi College.

Di China, aktivitas religius sangat diawasi ketat oleh pihak berwenang. Pemerintahan Presiden Xi Jinping juga telah mengetatkan aturan untuk kegiatan agama, termasuk menindak keberadaan gereja.

Situs belanja online yang terkena imbas pembatasan penjualan. Toko buku Kristen di aplikasi WeChat, juga dibanjiri dengan peringatan hukuman karena menjual Alkitab, dan buku-buku Kristen.

China merupakan rumah bagi 38 juta penganut Protestan dan 6 juta warganya beragama Katolik.

Banyak orang yang melakukan ibadah di gereja yang tidak mendapat izin dari pemerintah.

https://internasional.kompas.com/read/2018/04/05/11151541/dibatasi-pemerintah-situs-belanja-di-china-tarik-penjualan-alkitab

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke