Salin Artikel

Ucapkan Selamat ke Putin Tuai Kritik, Ini Pembelaan Trump

Sebelumnya Selasa (20/3/2018), Trump dilaporkan mengucapkan selamat atas kemenangan Putin di Pilpres Rusia Minggu (18/3/2018) melalui telepon.

Gedung Putih kemudian mengonfirmasi kabar tersebut, dan menambahkan bahwa Trump tidak menyebut soal kasus Salisbury kepada Putin.

Salisbury adalah daerah di mana mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia, ditemukan dalam keadaan pingsan (4/3/2018).

Dalam tubuh keduanya, polisi menemukan Novichok, racun saraf paling mematikan yang dibuat di era Uni Soviet pada 1970-an.

Sontak, kabar tersebut langsung membuat Senator asal Partai Republican John McCain langsung mengecam pemimpin 71 tahun tersebut.

Dalam pandangan McCain, Presiden AS seharusnya tidak perlu memberi ucapan kepada pemimpin seperti Putin yang memenangi pemilihan secara curang.

Diwartakan Sky News Rabu (21/3/2018), malah sempat beredar kabar bahwa Trump tidak menanggapi peringatan dari para penasihatnya.

Diberitakan oleh The Washington Post, dalam sebuah rapat, penasihat Trump sempat memberikan secarik kertas bertulisan "Jangan Memberi Selamat".

Trump menanggapi kritik dan kabar tersebut dengan berkicau di Twitter, menyatakan kalau apa yang dilakukannya tidak keliru.

Trump berkicau, mantan Presiden Barack Obama juga melakukannya ketika Putin menang di pilpres 2012.

Trump menuduh Si Media Pembohong (merujuk ke Washington Post) hanya menginginkan dia agar mengkritik mantan agen KGB (dinas rahasia era Uni Soviet) itu.

"Mereka salah! Bekerja sama dengan Rusia (dan negara lain) adalah hal baik, tidak jahat," beber Trump dalam kicauannya.

"Bush (Presiden George Bush) berusaha, Obama dan (Hillary Clinton) berusaha, hasilnya nihil. Kedepankan perdamaian sebagai kekuatan!" tegas Trump.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/22/16080351/ucapkan-selamat-ke-putin-tuai-kritik-ini-pembelaan-trump

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke