Salin Artikel

Bantuan Kemanusiaan untuk 50.000 Pengungsi Tiba di Afrin

Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pada Kamis (1/3/2018) menyampaikan, situasi keamanan di Afrin dan daerah-daerah lain di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki tengah dalam kondisi mengkhawatirkan.

"Banyak di antara warga di kawasan itu hidup dalam kondisi yang menyedihkan," tulis pernyataan ICRC dilansir Reuters.com.

ICRC menyebut hanya ada empat rumah sakit yang masih beroperasi di wilayah Adrin, dengan tenaga medis yang sangat terbatas dan berjuang merawat para korban yang jumlahnya terus bertambah.

Juru bicara ICRC, Iolanda Jaquemet mengatakan, ini adalah kali pertama pada tahun ini ICRC dan Sabit Merah Arab Suriah mendapat persetujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afrin.

Konvoi yang menggunakan 29 truk tersebut nantinya akan membawa 430 tom pasokan bantuan, meliputi bahan makanan, kasur, selimut, pakaian, dan perlengkapan kebersihan.

Jaquemet membantah adanya laporan yang menyebut konvoi bantuan telah diserang dalam perjalanan.

PBB memperkirakan sekitar 30.000 orang telah mengungsi dari tempat tinggalnya di Afrin sejak dimulainya operasi militer "Ranting Zaitun" yang dilancarkan Turki.

"Kebanyakan dari pengungsi hidup dalam kondisi yang menyedihkan dan ditampung dalam komunitas dan pusat kolektif. Pertempuran yang sedang berlangsung telah memaksa ribuan lainnya melarikan diri."

"Apa yang akan kami lakukan sekarang adalah memenuhi kebutuhan paling mendesak dari yang paling rentan yang diperlukan mereka," kata Jaquemet.

Selain itu, Jaquemet mencemaskan pertempuran yang akan mendekati fasilitas bendungan dan pengolahan air yang sangat penting untuk para pengungsi.

"Jika fasilitas pengolahan air sampai dirusak, maka akan mengurangi pasokan air untuk 200.000 orang," ujarnya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/03/02/20291771/bantuan-kemanusiaan-untuk-50000-pengungsi-tiba-di-afrin

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke