Salin Artikel

Diadopsi dari Penampungan, Babi di Kanada Malah Berakhir di Meja Makan

Salah satu dari 57 hewan yang dirawat di pusat penampungan milik organisasi pencegahan kekejaman terhadap hewan (SPCA) itu adalah Molly, seekor babi yang kemudian mendapatkan rumah selamanya.

Dia diadopsi pada Januari lalu. Namun, dalam beberapa bulan, pemilik baru Molly justru membunuh dan memakannya. Tak hanya itu, proses membumbui Molly juga dibagikan di sosial media.

Pasangan tersebut kemudian menjadi sasaran kekecewaan warganet. Davis yang mendengar kabar tersebut juga terkejut setelah mendapat laporan tersebut.

"Mendengar seseorang melakukan ini pada hewan yang kami selalu berusaha keras untuk memastikan kesehatannya, sehingga bisa mendapatkan rumah terbaik. Ini benar-benar menyedihkan," katanya, seperti dilansir dari CBC, Sabtu (24/2/2018).

Pemilik Molly tidak bisa dikenai tuduhan. Namun, mereka sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam SPCA dan tidak diizinkan untuk mengadopsi hewan lagi di provinsi tersebut.

Walaupun telah diperiksa dengan saksama oleh SPCA, dan menandatangani kontrak khusus yang berisi tidak akan membunuh atau mengonsumsinya, Davis mengatakan tindakan pemilik Molly bukan termasuk pelanggaran pidana.

"Orang bisa berbohong. Tapi kami mencoba memberi kesan pada orang-orang, kami ada di sini untuk mendukung dan membantu jika ada yang tidak beras," ucapnya.

Menurutnya, SPCA akan mengambil Molly jika pemiliknya tidak sanggup merawatnya.

Davis kecewa dengan undang-undang yang mengizinkan pemilik untuk membunuh hewan peliharaan mereka, baik itu anjing, ikan, atau babi.

Dia berharap, UU akan diubah untuk mencegah pembunuhan hewan peliharaan.

"Setiap keputusan suntik mati pada hewan saja harus di bawah pengawasan dokter hewan. Saya berharap UU akan berubah," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/25/11580081/diadopsi-dari-penampungan-babi-di-kanada-malah-berakhir-di-meja-makan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke