Salin Artikel

Menolak Dideportasi, Ratusan Migran Afrika di Israel Mogok Makan

Pemerintah Israel telah memperingatkan kepada para migran yang masih berada di wilayahnya dan menolak tawaran deportasi hingga April mendatang akan menghadapi hukuman penjara tanpa batas waktu.

Awal bulan ini pemerintah Israel telah mulai mengedarkan surat pemberitahuan deportasi. Dan pada Selasa (20/2/2018), otoritas Israel mulai memindahkan para migran Afrika dari pusat penampungan di Holot ke penjara di dekatnya.

Sebanyak tujuh orang migran Afrika dipindahkan dari Holot ke sebuah penjara terdekat. Kemudian Rabu (21/2/2018), kembali lima orang yang dibawa.

Dengan pemerintah Israel yang mulai memasukkan migran ke penjara, sekitar 750 orang yang ditampung di Holot memutuskan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes.

"Aksi ini sudah dimulai sejak Selasa malam, setelah beberapa orang pertama yang dibawa ke penjara," kata Abdat Ismael, salah satu migran asal Eritrea yang ditempatkan di fasilitas terbuka di Israel selatan.

Ismael mengatakan, para migran menolak dideportasi karena nyawa mereka akan terancam atau dipenjara jika kembali ke negara mereka.

Pemerintah Israel telah menawarkan opsi kepada migran untuk dipindahkan ke negara ketiga yang tidak disebutkan namanya. Namun mereka juga menolak karena tidak adanya jaminan keselamatan bagi mereka setelah pindah ke negara itu.

"Kami melihat apa yang terjadi pada orang-orang yang pergi (ke negara-negara Afrika lainnya) satu atau dua tahun yang lalu, mereka tidak mendapat suaka dan bisa saja sudah mati," kata Ismael dilansir AFP.

Juru bicara kementerian dalam negeri Israel membenarkan, pihaknya telah mulai menjalankan kebijakan deportasi atau penjara kepada para migran di Holot, menjelang batas waktu 1 April.

Menurut data kementerian dalam negeri, saat ini ada sekitar 42.000 migran Afrika di Israel. Kebanyakan mereka datang dari Eritrea dan Sudan yang melarikan diri dari situasi sulit di negara mereka.

Namun tidak seluruh migran itu akan dideportasi. Pejabat Israel menegaskan para pengungsi dan pencari suaka tidak akan dipulangkan paksa.

Begitu pula untuk anak-anak, perempuan, dan migran pria yang berkeluarga, tidak termasuk dalam sasaran program deportasi.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/22/20151331/menolak-dideportasi-ratusan-migran-afrika-di-israel-mogok-makan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke