Salin Artikel

Gerebek Laboratorium, Pasukan Militer Myanmar Sita Narkoba Rp 94 M

Dari hasil penggerebekan itu, polisi berhasil menyita barang bukti berupa narkoba, bahan kimia dan juga peralatan senilai total 7 juta dolar AS (sekitar Rp 94 miliar).

Pemerintah Myanmar tengah gencar melakukan perlawanan terhadap praktik perdagangan narkoba di negara itu. Mereka menuduh para pemberontak etnis turut mencari dana dari perdagangan narkoba.

Dalam penggerebekan yang dilakukan di 34 bangunan di dekat desa Lwalkhan, wilayah Shan di utara Myanmar yang berbatasan dengan China, disita sebanyak 259 kilogram kristal metampetamin dan 120 kilogram opium.

Selain itu juga turut diamankan peralatan produksi narkoba berupa ratusan barel asam dan solar, 750 kantung soda kaustik, 22 kotak pendingin, 12 mesin generator dan bahan kimia lainnya.

"Pasukan militer Myanmar, Tatmadaw telah menyita obat-obatan dalam penggerebekan yang dilakukan bekerja sama dengan tim penegak hukum."

"Saat ini proses hukum masih berlangsung," kata seorang perwira polisi senior dari departemen anti-narkoba Myanmar, kepada AFP.

Penggerebekan militer Myanmar dilakukan dengan menyasar kelompok bersenjata etnis minoritas yang bersembunyi di wilayah perbatasan yang tidak terjangkau hukum.

Kawasan timur laut Myanmar dikenal sebagai pusat produksi narkoba terutama jenis metampetamin di Asia dan didistribusikan ke Asia Tenggara dan sekitarnya.

Perdagangan narkoba juga disebut kerap menjadi pemicu perang antara tentara dengan kelompok pemberontak etnis di Myanmar, sebagai produsen opium terbesar kedua di dunia setelah Afghanistan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/19/19382541/gerebek-laboratorium-pasukan-militer-myanmar-sita-narkoba-rp-94-m

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke