Salah Satu Mesin Terbakar, Pesawat Maskapai Thailand Mendarat Darurat

Peristiwa menegangkan ini terekam dalam video yang diambil salah satu dari 84 penumpang yang terbang dari Saron Nakhon menuju ke Bangkok, Thailand itu.

Awalnya, pesawat jenis Bombardier Dash 8 Q 400 itu terbang dengan mulus pada Minggu (18/2/2018) pada pukul 15.10 waktu setempat.

Namun baru dua menit mengudara salah satu mesin pesawat terbakar saat terbang di ketinggian 5.000 kaki di atas bentangan persawahan.

Akibat kebakaran itu, mesin kehilangan tenaga dan memaksa pilot membelokkan pesawat dan mendarat kembali di bandara Saron Nakhon.

Dalam rekaman video itu terdengar sang kopilot menyampaikan kepada penumpang telah terjadi masalah mesin dan meminta maaf atas ketidaknyamanan itu.

Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat pada pukul 15.25 sekitar 15 menit setelah lepas landas dan terdengar para penumpang bertepuk tangan mengapresiasi kesuksesan sang pilot.

Salah seorang penumpang mengatakan, saat mesin terbakar pesawat itu sedikit terguncang dan dia khawatir sesuatu yang lebih buruk bakal terjadi.

"Kami baru saja terbang sekitar satu atau dua menit ketika tiba-tiba muncul api dari mesin pesawat. Saat itu ketinggian sekitar 5.000 kaki," kata Wee Boonsena, seorang penumpang.

"Ini pengalaman yang menegangkan dan istri saya amat ketakutan. Berkat kesigapan pilot dan profesionalisme semua kru kami bisa mendarat dengan selamat," tambah Boonsena.

"Pasukan pemadam kebakaran sudah siaga di landasan begitu pesawat mendarat dan saya amat lega. Situasi semacam ini bisa terjadi di penerbangan apapun," lanjut dia.

Manajemen Nok Air membenarkan terjadinya pendaratan darurat itu dan memindahkan penumpang ke pesawat lain menuju ke Bangkok.

"Penerbangan DD9407, yang meninggalkan bandara Sakon Nakhon harus kembali mendarat menyusul adanya malfungsi mesin," kata juru bicara Nok Air.

"Beberapa penumpang kemudian dipindahkan ke penerbangan DD9521 yang meninggalkan Sakhon Nakhon pukul 21.10 dan tiba di bandara Don Muang pada pukul 22.20," tambah juru bicara.

"Sementara penumpang lainnya, diizinkan menjadwal ulang penerbangan mereka atau mendapatkan uang mereka kembali," dia menjelaskan.