Salin Artikel

Korban Selamat Penembakan Florida Protes ke Trump soal Aturan Senjata

Seraya membawa berbagai poster berisi desakan agar parlemen mereformasi undang-undang senjata api, para pelajar beserta orangtua mereka meneriakkan slogan 'Anda memalukan' terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sejumlah politisi.

Dalam kesempatan itu, seorang pelajar SMA bernama Emma Gonzalez naik ke panggung dan berdiri di balik podium.

Dia memaparkan bagaimana Trump dan sejumlah politisi menerima sumbangan uang dari Asosiasi Senjata Nasional (NRA), sebuah organisasi yang mendorong hak bersenjata bagi rakyat AS.

"Jika presiden mau menemui saya dan mengatakan di depan wajah saya bahwa (penembakan) itu adalah tragedi buruk… saya akan dengan senang hati bertanya kepadanya berapa banyak uang yang dia terima dari NRA," kata Gonzalez.

"Tidak usah repot-repot, karena saya sudah tahu. 30 juta dollar (Rp 406 miliar)," cetusnya, merujuk pada sumbangan NRA ke tim kampanye Trump.

"Untuk semua politisi yang menerima sumbangan dari NRA, Anda memalukan," ucap Gonzalez.

Gozales merupakan pelajar SMA Marjory Stoneman Douglas. Dia berlindung di auditorium sekolah saat penembakan berlangsung.

Berdasarkan data Center for Responsive Politics, NRA menghabiskan 11,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 154 miliar untuk mendukung Trump saat masa kampanye presiden 2016.

Selain itu, ada 19,7 dollar AS atau Rp267 miliar untuk menentang Hillary Clinton.

Turut dalam unjuk rasa tersebut, Ryan Deitsch, pelajar SMA Marjory Stoneman Douglas yang bersembunyi di toilet sekolah saat penembakan terjadi.

Dia mendesak para anggota parlemen meloloskan undang-undang yang memperketat penggunaan senjata api.

"Setidaknya yang bisa dilakukan anggota parlemen adalah memberikan suara mereka. Apa kemungkinan paling buruk yang bisa terjadi?" kata remaja berusia 18 tahun itu.

Seorang pelajar lainnya, Delaney Tarr, 17, menyebut undang-undang senjata api membuat "orang-orang yang disayangi telah meninggal".

"Apa itu masuk akal? Orang-orang meninggal dunia setiap hari," serunya.

Respons Trump

Melalui media sosial, Trump merilis cuitan berisi tuduhan kepada Partai Demokrat yang tidak mengubah undang-undang senjata, ketika menguasai DPR dan Senat pada masa pemerintahan Obama.

"Karena mereka tidak mau dan kini mereka hanya bisa omong," tulisnya.

Tahun lalu, pada konvensi NRA, dia menegaskan tidak akan pernah melanggar hak tersebut.

"Serangan selama delapan tahun terhadap Amandemen Kedua telah berakhir," ujarnya.

Sebelumnya, 17 orang tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah di Parkland, Florida, AS, Rabu (14/2/2018).

Tersangka merupakan bekas siswa yang dikeluarkan. Pelaku bernama Nikolaus Cruz (19) yang ditahan tanpa perlawanan sekitar satu jam setelah meninggalkan sekolah itu,.

Insiden tersebut menjadi salah satu penembakan sekolah di AS yang memakan paling banyak korban, sejak penembakan di sebuah sekolah di Connecticut pada 2012 yang menewaskan 20 orang.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/18/13290081/korban-selamat-penembakan-florida-protes-ke-trump-soal-aturan-senjata

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke