Hal itu dikatakan oleh mantan murid dan guru Cruz, seperti dilansir oleh The Telegraph dan USA Today Rabu (14/2/2018).
Jim Gard, guru matematika di Majory mengatakan, Cruz dikeluarkan karena sering melakukan pelanggaran administratif sekolah.
Gard mendapat cerita kalau Cruz sering mengancam murid-murid yang lain. Sehingga sekolah menganggap keberadaannya sebagai hal yang berbahaya.
"Tahun lalu, saya diberi tahu kalau dia dilarang ke sekolah jika ke sana sambil membawa tas," kata Gard dilansir dari Miami Herald.
Gard melanjutkan, sekolah sempat mengirim surel ke pengawas sekolah untuk menjauhkan Cruz dari mereka, dan membahayakan murid.
Namun, ucapan Gard tersebut dibantah oleh Pengawas Sekolah Distrik Broward County, Robert Runcie.
"Sepengetahuan saya, kami tidak menerima telepon, atau permintaan dari sekolah untuk memasukkan anak itu ke dalam daftar hitam," beber Runcie.
Jillian Davis, mantan teman Cruz, langsung tahu kalau remaja 19 tahun itu menjadi pelaku penembakan ketika seorang teman mengiriminya foto lewat Snapchat.
Adapun teman Davis tersebut merupakan salah satu murid Majory yang berhasil selamat dalam insiden yang masuk 10 besar penembakan massal di Amerika Serikat itu.
Davis berkata, dia mengenal Cruz ketika sama-sama mengikuti Korps Pelatihan Personel Junior Cadangan (JROTC) saat kelas latihan.
"Anak itu sudah jelas memiliki masalah dalam mengendalikan temperamen," ujar Davis mengingat kenangan tentang Cruz.
Davis melanjutkan, Cruz sering kali melontarkan candaan kasar tentang keinginannya membunuh orang, atau memiliki senjata.
"Awalnya, saya pikir itu hanya candaan remaja. Saya menyadari segala ucapannya masuk akal ketika dia menjadi pelaku," ungkap Davis.
The Telegraph memberitakan, Cruz mempunyai akun Instagram yang berisi foto-foto bernuansa kekerasan.
Antara lain terdapat satu foto yang diunggah Cruz memperlihatkan senjata jenis shotgun Maverick 88 Slug.
Dalam penjelasan di foto, Cruz berkata sangat ingin memiliki senjata tersebut. Dia bertanya apakah ada yang bisa memberi informasi soal Maverick.
"Bisakah ada yang bersedia memberi tahu harga, dan spesifikasi senjata tersebut. Saya sangat ingin membelinya," kata Cruz.
Seorang murid yang menolak menyebutkan namanya berujar, Cruz dikenal sangat maniak senjata. "Dia mempunyai shotgun di rumahnya," kata murid itu.
Sebelumnya, Cruz melakukan aksi penembakan dengan memulainya dari luar sekolah, dan kemudian mulai masuk ke dalam.
Dalam menjalankan aksinya, Cruz mengenakan perlengkapan militer antara lain rompi anti-peluru, granat asap, senapan serbu semi-otomatis AR-15, dan masker.
Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian itu, dengan rincian 12 orang ditemukan di dalam sekolah, satu orang ditembak di jalan, serta dua orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
https://internasional.kompas.com/read/2018/02/15/18281861/pelaku-penembakan-massal-florida-sempat-dilarang-mendekat-ke-sekolah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.