Salin Artikel

Restoran di Korsel Diminta Tak Sajikan Daging Anjing selama Olimpiade

Usulan tersebut setelah ramai adanya kampanye dan petisi online yang mengajak pemboikotan gelaran olimpiade karena banyaknya restoran yang menyajikan daging anjing.

Pemerintah setempat mengajak 12 restoran daging anjing yang ada di Pyeongchang untuk tidak menjual masakan daging anjing dengan imbalan akan mendapat subsidi.

Namun, dari 12 restoran tersebut, hanya dua yang menjawab akan memenuhi permintaan pemerintah.

"Hanya dua yang memenuhi. Sementara kami menerima keluhan dari pengelola restoran dan menyebut kami telah mengancam penghidupan mereka," kata pejabat pemerintah Pyeongchang, Lee Yong-bae kepada AFP.

Masyarakat Korea Selatan termasuk salah satu di dunia yang mengonsumsi daging anjing. Mereka menganggap daging anjing berkhasiat dan bermanfaat pada kesehatan.

Hidangan daging anjing yang banyak dikenal seperti boshintang (sup peningkat kesehatan), yeongyangtang (sup bernutrisi) atau sachoeltang (sup panjang umur).

Pemerintah Korea Selatan telah berupaya membujuk pemilik restoran untuk menggantinya dengan daging yang lebih umum seperti daging kambing, demi memberi kesan baik pada tamu asing selama Olimpiade.

"Beberapa dari mereka sempat beralih dengan menjual masakan daging babi atau lainnya, namun penjualan mereka menurun tajam, sehingga kemudian kembali beralih ke daging anjing," kata Yong-bae.

Pemerintah Korea Selatan sebenarnya telah mengkategorikan daging anjing sebagai "menjijikkan", sama seperti daging ular. Meski demikian, masyarakat masih tetap ada yang mengonsumsinya.

Walaupun, tradisi itu telah mulai menurun seiring kaum muda Korea Selatan yang mulai meninggalkannya dan melihat anjing sebagai hewan peliharaan, bukan ternak.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/08/21125421/restoran-di-korsel-diminta-tak-sajikan-daging-anjing-selama-olimpiade

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke