Salin Artikel

Rusia Peringati 75 Tahun Kemenangan di Pertempuran Stalingrad

Sebab, mereka memperingati 75 tahun kemenangan Rusia (dulu bernama Uni Soviet) atas Nazi Jerman dalam Pertempuran Stalingrad.

Pertempuran yang dimulai pada 17 Juli 1942 hingga 2 Februari 1943 itu tidak hanya dipandang sebagai pertempuran patriotik yang akbar bagi Rusia.

Pertempuran yang memakan korban tewas hingga 1,8 juta orang itu juga disebut sebagai salah satu medan pertempuran terhebat selama Perang Dunia II.

Sebab, kemenangan Rusia di kota yang kini bernama Volgograd itu mengubah alur peperangan menjadi milik Sekutu.

Sejarawan Rusia, Andrei Issayev, kepada TASS membeberkan sejumlah fakta kunci Pertempuran Stalingrad.

1. Operasi Koltso (Cincin)
Melalui operasi ini, Soviet berhasil membentuk kembali pasukan di tengah kepungan Divisi ke-6 Wehrmacht yang menyerang sejak Agustus 1942.

Sebuah serangan hebat yang dilakukan artileri Tentara Merah membuat divisi tersebut menyerah.

Bendera putih awalnya dikibarkan oleh Jenderal Karl Strecker. Kemudian, komandan divisi, Marsekal Lapangan Friedrich Paulus, menyusul dua hari kemudian.

Operasi ini membuat Soviet berhasil menawan 91.000 pasukan Wehrmacht. Termasuk di dalamnya 2.500 perwira, dan 24 jenderal.

2. Pukulan Telak Reich Ketiga
Menurut propaganda yang dilakukan para jenderal Nazi, pada 1943, Jerman yang disebut dengan Reich Ketiga (Negara Ketiga) tengah berada di masa kejayaan.

Jadi, bisa dibayangkan betapa terpukulnya Nazi ketika mengetahui mereka menderita kekalahan telak di Stalingrad.

Serangan dahsyat yang dilakukan tentara Soviet membuat kubu Poros yang berisi Nazi, Hongaria, dan Italia kocar-kacir.

Misalnya Pasukan Grup A yang ada di Kaukasus Utara, dan Grup B asal Rostov-on-Don dan Kharkov, memilih mundur.

Soviet kemudian bisa leluasa melumpuhkan sisa pasukan Nazi, Hongaria, maupun Italia yang ada di Stalingrad.

3. Apa Kunci Kemenangan Soviet?
Issayev memaparkan, terdapat beberapa faktor yang membuat Tentara Merah berhasil mengamankan Stalingrad dari Nazi.

Yang pertama adalah peremajaan beberapa front yang babak belur dihantam Jerman.

"Sepanjang musim panas, Soviet mengganti para pejuang di sana dengan anggota baru yang terlatih, dan menempatkan korps cadangan," beber Issayev.

Kedua, Soviet membentuk Infanteri Mekanis. Yakni pasukan infanteri yang dilindungi dengan kendaraan pengangkut lapis baja (APC).

Berkat kebijakan itu, mereka bisa menembus jantung pertahanan musuh meski terpisah dari pasukan utama.

Opsi kedua menjadi historis, lanjut Issayev, dikarenakan saat itu mereka menggunakan kendaraan lapis baja buatan sendiri.

Suplai kendaraan lapis baja bikinan Amerika Serikat (AS) kepada Konvoi Arktik terbukti kurang cocok dengan Medan Timur.

4. Tokoh Sentral: Zhukov dan Vassilevsky
Dua komandan berpengaruh Soviet, Georgy Zhukov dan Alexander Vassilevsky, memainkan peranan sentral dalam kemenangan Soviet di Stalingrad.

Sebab, mereka berdua menjadi kreator Operasi Uranus. Yakni operasi yang dilakukan di luar Stalingrad.

Selain mempunyai visi yang sangat jitu, kedua komandan tersebut juga sangat percaya diri.

Issayev berkata, kepercayaan diri itu juga menjadi kunci penting. Sebab, pasukan butuh mendapat dukungan moral ketika bersiap menembus garis serangan musuh.

Berkat Operasi Uranus, Soviet berhasil menahan sekitar 30.000 Divisi Pasukan ke-6, dan Divisi Tank ke-4.

Sebuah kemenangan yang sebenarnya juga tidak disangka oleh Zhukov dan Vassilevsky sendiri.

https://internasional.kompas.com/read/2018/02/02/21594181/rusia-peringati-75-tahun-kemenangan-di-pertempuran-stalingrad

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke