Salin Artikel

Terpisah oleh Tembok Israel, Keluarga Palestina Ini Dirikan "Republik"

Di satu sisi adalah wilayah orang Palestina, sedangkan di sisi lain merupakan milik warga Israel.

Namun, jika diperhatikan dengan teliti, terdapat sebuah celah kecil di antara tembok tersebut yang menjadi wilayah tempat keluarga Jumaa berada.

Jumaa merupakan satu-satunya keluarga yang terdampak pembangunan tembok tambahan baru yang dilakukan Israel.

Karena pembangunan tembok tersebut, mereka terpisah dari kota Palestina terdekat, El-Bireh.

"Kami merasa berada di permukiman Israel meski saya orang Palestina. Kami merasa sendirian," kata Hossam Jumaa (54), kepala keluarga Jumaa kepada AFP Rabu (31/1/2018).

Jumaa terdiri dari tiga keluarga dengan 25 anggota yang tinggal di sebuah rumah di dalam tembok Tepi Barat.

Karena adanya tembok tersebut, mereka sering kali harus melewati pos militer Israel hanya untuk pergi ke wilayah Palestina guna membeli susu atau kebutuhan pokok lainnya.

Adik Hossam, Hakim Jumaa (50) memaparkan, awalnya pada 2015 keluarga itu menerima informasi dari otoritas Israel bahwa mereka bakal memperluas tembok.

Meski memperluas tembok, keluarga Jumaa tetap berada di wilayah Palestina.

Namun, rencana itu berubah seiring ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel (6/12/2017).

Pernyataan tersebut membuat pembangunan tembok kembali diperluas hingga akhirnya Jumaa terpisah dari warga Palestina lainnya.

Saat itu, alasan Israel adalah pasca-pengakuan, warga mereka di Beit El sering diserang sebagai bentuk protes.

"Memang, tembok itu tidak sampai mencaplok wilayah pribadi atau menyakiti kami," ujar Hakim.

Namun, karena mereka berada di dalam tembok, otomatis keluarga itu bakal menjadi sasaran orang-orang Israel yang berniat mendirikan rumah di wilayah mereka.

Hossam menyatakan, dia ingat pada awal 1990-an, rumah mereka sering dilempari batu oleh para pendatang.

"Sekarang, setelah kami masuk ke dalam bagian Israel, kami takut bakal sering diserang oleh para pendatang," keluh Hossam.

Belum lagi adanya militer yang menggunakan jalan di dekat rumah mereka untuk menempatkan kendaraan.

Kondisi itu membuat anak-anak Jumaa menjadi takut untuk sekadar pergi sekolah, atau membeli makanan.

Hossam berujar, dia pernah meminta pemerintah Palestina untuk memprotes pembangunan tembok itu.

Namun, tambah Hossam, nyatanya para politisi Palestina hanya memberikan bantuan yang tidak terlalu berpengaruh kepada mereka.

Karena mereka sudah tidak punya siapapun di kawasan tersebut, Hakim dengan bercanda berkata bahwa mereka sekarang adalah keluarga merdeka.

"Mulai sekarang, kami bakal memanggil diri kami dengan sebutan Republik Besar Jumaa," kelakar Hakim.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/31/13080521/terpisah-oleh-tembok-israel-keluarga-palestina-ini-dirikan-republik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke