Salin Artikel

Gagal Dapatkan Uang, Perampok Bunuh, Mutilasi, dan Santap Korbannya

Polisi yakin, pelaku menyiksa suami istri itu sebelum membunuh mereka. Bahkan, para pelaku sempat menyantap beberapa bagian tubuh korbannya.

Jenazah kedua korban yang dimutilasi itu dikuburkan di halaman belakang kediaman pasangan tersebut. Polisi menduga keduanya dibunuh setelah tidak memberikan uang yang diminta para pelaku.

Polisi berhasil menangkap para tersangka yaitu Daniel Santos Neves (29) dan Carlos Alberto Neres (25). Keduanya ditangkap bersama tiga remaja berusia 13,14, dan 15 tahun.

Para tersangka itu ditangkap setelah polisi menerima informasi dari sumber yang tak diketahui identitasnya.

Jenazah suami istri itu ditemukan membusuk dan terkubur di dalam lubang yang tak terlalu dalam pada 9 Januari lalu.

Jenazah mereka ditemukan setelah tetangga yang selama beberapa hari tak melihat mereka, melaporkan hal itu ke kepolisian.

Polisi yang datang menemukan jenazah keduanya dalam kondisi mengenaskan dengan beberapa anggota tubuh yang hilang.

"Organ bagian dalam tubuh jenazah perempuan hilang dan belum diketahui keberadaan organ-organ tubuh itu," kata Detektif Maria Tereza Santos, komandan bagian pembunuhan kepolisian setempat.

Maria menduga, para pelaku pembunuhan juga menjalankan praktik kanibalisme.

"Kami menemukan bagian tubuh mereka dipotong dan diiris dari tulang. Kami juga tengah melakukan investigasi apakah mutilasi ini dilakukan saat korban masih hidup," tambah dia.

"Pakar forensik sejauuh ini belum dapat membuktikan apakah para pelaku menyantap bagian tubuh itu, tetapi bukti di lapangan mengarah ke praktik kanibalisme," ujar Maria.


Menurut polisi, pasangan itu memang menjadi incaran kelompok geng setempat yang mencari uang sebesar 70.000 reais atau sekitar Rp 295 juta.

Geng itu yakin uang tersebut disembunyikan di kediaman Juvenal dan Cristina Amaral setelah keduanya sukses memenangkan uang kompensasi.

Nenek salah seorang tersangka pelaku bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kediaman korban.

Polisi yakin sang nenek kemudian membagi kabar tentang uang tersebut kepada cucunya.

"Cucu si nenak, nampaknya mengetahui kegiatan rutin korban dan itu menjadikan kasus ini sebuah pembunuhan yang direncanakan," papar Maria.

"Nampaknya, para pelaku sudah merencanakan untuk memperkosa, membunuh, dan menyantap daging korbannya sebagai bagian sebuah ritual," lanjut sang detektif.

Sementara itu, tim forensik mengatakan, Cristina mengalami luka yang amat parah sebelum dia meninggal dunia.

Sementara, sang suami dihajar habis-habisan dan dipaksa menyaksikan saat para pelaku memperkosa istrinya.

Perbuatan kejam itu dilakukan para tersangka setelah mereka gagal mendapatkan informasi tempat uang yang mereka incar disimpan.

"Kami yakin para pelaku mendobrak masuk ke kediaman korban pada 5 Januari lalu setelah mengetahui korban memiliki sejumlah uang," lanjut Maria.

"Pelaku kemudian menyandera dan menyiksa korban selama 24 jam sebelum membunuh mereka," tambah Maria.

Setelah menerima informasi soal keberadaan pelaku, polisi menggrebek tempat persembunyian mereka. Saat digrebek para pelaku membawa senapan, sepucuk pistol, dan mobil yang diduga kuat adalah milik korban.

Polisi kemudian membawa para pelaku itu ke kediaman korban dan mereka menunjukkan lokasi tempat jenazah pasangan suami istri itu dikubur.

Polisi menambahkan, para tersangka dewasa akan dijerat dakwaan melakukan perampokan, penyiksaan, pembunuhan, perusakan mayat, kepemilikan senjata ilegal, dan memanfaatkan anak-anak.

Sementara para tersangka yang masih remaja dijerat dakwaan melakukan perkosaan dan perampokan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/25/19121931/gagal-dapatkan-uang-perampok-bunuh-mutilasi-dan-santap-korbannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke