Salin Artikel

Personel SAS yang Bebaskan Sandera di Kedubes Iran, Jadi Tunawisma

Curry mengatakan, dia berpotensi menjadi gelandangan setelah berpisah dengan istri dan usahanya mengalami kebangkrutan.

Bahkan pada 2015, Curry sudah menjual medali-medali penghargaannya dengan harga 20.000 poundsterling atau sekitar Rp 368 juta untuk melunasi utang-utangnya.

Curry, salah satu anggota pertama SAS yang memasuki gedung kedubes Iran dan membebaskan 19 sandera, mengatakan bahwa dia sudah meminta bantuan kepada Dewan Wilayah Herefordshire.

Dia bahkan sudah mengisi formulir permohonan bantuan rumah dari pemerintah pada November lalu, tetapi hingga kini belum mendapatkan jawaban.

Sejak saat itu, Curry tinggal di kediaman putrinya dan tidur di sofa. Selain itu, dia mendapatkan bantuan untuk membiayai akomodasi sementaranya.

Pria yang juga terlibat dalam Perang Falklands itu menambahkan, dia merasa sudah ditinggalkan negara yang dia bela sepanjang hidupnya.

"Jika hal ini bisa terjadi kepada saya maka bisa menimpa kepada semua veteran. Dan kondisi ini dirasakan banyak veteran di seluruh negeri," tambah Curry.

Sementara perintah Herefordshire menegaskan, masih berupaya mendapatkan tempat tinggal baru bagi sang veteran.

Curry bergabung dengan angkatan darat pada 1968 saat berusia 15 tahun. Dia kemudian menjadi anggota SAS pada 1979 dan bertugas bersama pasukan elite itu selama enam tahun.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/18/14494291/personel-sas-yang-bebaskan-sandera-di-kedubes-iran-jadi-tunawisma

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke