Salin Artikel

Krisis Catalonia, Spanyol Merugi Rp 16 Triliun

Menteri Ekonomi Spanyol, Luis de Guindos mengatakan, Catalonia menyumbang seperlima Produk Domestik Bruto (PDB) ke Spanyol.

2016, dikutip dari The Guardian, kawasan otonomi khusus dengan jumlah populasi 7,4 juta jiwa itu menyumbang PDB 28.590 euro, atau sekitar Rp 465,3 juta, per kepala.

Selain itu, Catalonia merupakan magnet utama bagi Spanyol untuk menarik minat negara-negara luar.

Dari sisi investasi luar negeri saja, Catalonia memberi 37 miliar euro, sekitar Rp 602,2 triliun.

Kemudian, ekspor Catalonia mencapai 65,2 miliar euro, sekitar Rp 1.058 triliun, dan menyumbang lebih dari seperempat total ekspor Spanyol.

"Bisa dikatakan, Catalonia adalah motor penggerak ekonomi Spanyol," kata Guindos kepada kantor berita AFP Selasa (2/1/2018).

Namun, pada kuartal keempat, akibat krisis yang terjadi di di sana, Guindos memperkirakan Spanyol kehilangan pemasukan hingga 1 miliar euro. Angka tersebut setara dengan Rp 16,2 triliun.

Krisis terburuk Spanyol sejak era kediktatoran Jenderal Franco itu terjadi ketika Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan pada 27 Oktober 2017.

Proklamasi itu didengungkan mantan Presiden Carles Puigdemont setelah mereka menggelar referendum di 1 Oktober 2017.

Spanyol menanggapinya dengan mengaktifkan Artikel 155 Konstitusi 1978.

Pemerintahan Mariano Rajoy membekukan status otonomi Catalonia, membubarkan pemerintahan dan menangkap para pejabat pentingnya.

Wakil presiden Oriol Junqueras dan beberapa pejabat lainnya ditangkap 2 November. Sedangkan Puigdemont dan empat menterinya mengasingkan diri ke Brussels, Belgia, sejak 30 Oktober.

https://internasional.kompas.com/read/2018/01/02/20381091/krisis-catalonia-spanyol-merugi-rp-16-triliun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke