Salin Artikel

ISIS Mengaku Ada di Belakang Teror Bom Supermarket di St Petersburgh

Setelah mengklaim serangan bersenjata di gereja Kristen Koptik di Mesir pada Jumat (28/12/2017), ISIS melalui media propaganda Amaq menyebut mereka ada di belakang aksi teror bom di St Petersburg, Rusia, Rabu (27/12/2017).

Meski demikian, fakta di lapangan belum menemukan bukti yang menunjukkan keterlibatan organisasi teroris yang dideklarasikan pada 2014 itu.

Ledakan yang terjadi di sebuah supermarket itu melukai setidaknya 14 orang.

"Serangan yang menargetkan sebuah pusat perbelanjaan di Saint Petersburg pada Rabu lalu dilakukan oleh kelompok jaringan yang terkait dengan ISIS," tulis pernyataan di Amaq, dikutip AFP.

Para Rabu malam, sebuah bom rakitan diletakkan di sebuah loker supermarket di barat laut kota St Petersburg. Ledakan bom menimbulkan kepanikan di antara para pengunjung dan melukai belasan orang, termasuk seorang wanita hamil.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyebut aksi peledakan bom tersebut sebagai sebuah tindakan teror.

Dikutip dari Sky News, Putin juga memerintahkan kepada petugas keamanan untuk mengambil tindakan tegas dan mengizinkan untuk menghabisi pelaku teror jika mereka menunjukkan tanda-tanda perlawanan.

Kota terbesar kedua di Rusia, sekaligus kota kelahiran Putin itu memang kerap menjadi sasaran teror.

Sebulan sebelumnya, kepolisian setempat mengumumkan penangkapan sejumlah anggota ISIS yang disebut merencanakan serangan di katedral Kazan.

Upaya penangkapan tersebut mendapat bantuan dari agen khusus AS, CIA yang mengidentifikasi tersangka.

Pada bulan April, sebuah aksi bom bunuh diri juga terjadi di St Petersburg tepatnya di stasiun kereta dan menewaskan 15 orang. Pelaku diidentifikasi sebagai warga Rusia kelahiran Kyrgyzstan.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/30/20085441/isis-mengaku-ada-di-belakang-teror-bom-supermarket-di-st-petersburgh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke