Tuduh Penumpang Curi Selimut, American Airlines Minta Maaf

Marquis Teague dan Trahson Burrell naik pesawat itu pada malam Natal dalam perjalanan menuju ke sebuah pertandingan basket.

Dilansir dari BBC Indonesia, Jumat (29/12/2017), sebelum pesawat lepas landas, seorang awak kabin menuding dua pria tersebut telah mengambil selimut dari kabin kelas satu dan mereka dipaksa keluar dari pesawat.

Terungkap kemudian, kedua pemain basket tersebut mendapat selimut karena diberi penumpang lain.

Baik Teague maupun Burrell , yang bermain untuk Memphis Hustle, tim di bawah naungan National Basketball Association (NBA), belum mengomentari insiden tersebut.

Namun, asisten pelatih Hustle, Darnell Lazere, berkicau dalam Twitter-nya mengungkapkan keyakinan insiden tersebut didorong prasangka rasial.

"Ketika awak kabin melihat dua orang kulit hitam membawa selimut dari kabin kelas satu, cuitnya, tanggapan pertama adalah, 'Apakah kalian mencurinya'," kicaunya.

"Bagaimana kalau Anda mengajarkan untuk terlebih dahulu mendapatkan fakta-faktanya sebelum melompat pada suatu kesimpulan?" tambahnya.

Juru bicara American Airlines, Joshua Freed, mengatakan, pihak maskapai tengah mengkaji insiden tersebut.

"Kami mohon maaf atas apa yang terjadi dalam penerbangan ini. Kami tahu bahwa dalam penerbangan ini kami membuat sejumlah pelanggan kami kecewa," katanya.

Pola memprihatinkan

Setelah peristiwa tersebut, Teague dan Burrell lantas diberi tiket kelas satu dan terbang ke tujuan akhir mereka dengan penerbangan selanjutnya.

Tim mereka memenangi pertandingan di hari Natal melawan Sioux Falls Skyforce 131-115. Dalam pertandingan itu, Burrel mencetak 15 angka dan Teague mencetak 11 angka.

Maskapai American Airlines sudah berkali-kali dituduh bias dalam cara menangani beberapa pelanggan.

Pada Oktober 2017, kelompok pegiat hak-hak sipil NAACP memperingatkan "sebuah pola kejadian yang memprihatinkan terus terjadi sebagaimana dilaporkan oleh penumpang keturunan Afrika-Amerika, khususnya di American Airlines".

Maskapai ini kemudian berjanji memberikan pelatihan baru bagi 120.000 karyawan mereka.