Salin Artikel

Korut Tebar Ancaman, Apa Dampaknya bagi Turis Asing?

Perusahaan yang telah membangun bisnisnya untuk membawa para pelancong berpetualang ke negara terisolasi ini telah dilanda kesuraman.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang terlibat perang retorika dengan Kim Jong Un, melarang warganya mengunjungi negara tersebut.

Pemerintah AS melarang penduduknya berkunjung ke Korea Utara ketika seorang pelajar bernama Otto Warmbier (22) meninggal dunia pada Juni 2017, setelah ditahan di Korea Utara.

"Bisnis ini turun setidaknya 50 persen sejak Juni 2017," ujar Nicholas Bonner, salah satu pendiri Koryo Group, perusahaan tur terbesar yang membawa turis dari negara Barat ke Korea Utara berbasis di Beijing, China.

"Aneh, Anda mungkin berpikir akan lebih banyak (penurunan), tapi banyak orang yang masih terpesona dengan apa yang terjadi di negara ini," katanya, seperti dilansir dari CNN.

Bonner telah membawa wisatawan ke Korea Utara selama 25 tahun.

Sejak 2013, sekitar 4.000 turis dari negara Barat per tahun telah berkunjung ke Korea Utara. Sementara, turis asal China yang paling banyak berwisata ke Korea Utara juga dilaporkan mengalami penurunan.

Sekitar 1/5 dari turis Barat yang berpetualang ke Korea Utara berasal dari AS. Bonner yang merupakan warga negara Inggris ini berharap turis lain tidak mengikuti jejak AS.

Selain AS, turis asal Inggris, Jerman, Australia, dan Kanada menjadi klien utama perusahaan travel Koryo.

Koryo memberikan semua wisatawannya pengarahan berjam-jam, sebelum mereka terbang ke negara itu. Seluruh staf juga terus mendampingi perjalanan para turis.

Lalu berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan turis untuk bisa berpetualang ke Korea Utara?

Pada program paket liburan lima malam pada tahun baru 2018, Koryo membanderol harga senilai 1.950 dolar AS atau Rp 26,4 juta.

Harga itu jauh lebih mahal ketimbang pendapatan tahunan masyarakat Korea Utara yang diperkirakan sebesar 1.300 dolar AS atau Rp 17,6 juta pada 2016.

Harga paket wisata ditentukan oleh pemerintah Korea Utara, yang mana mendapatkan porsi terbanyak. Perusahaan tur asing tidak boleh menaikkan harga secara sepihak.

Di tengah sanksi keras yang diberikan berbagai negara ke Korea Utara, Bonner mengkritik anggapan yang berpendapat perusahaannya menyalurkan sejumlah uang ke Korea Utara, mengingat jumlahnya hanya sedikit.

"Kami menjalankan perusahaan ini dengan 12 orang. Kami membawa setengah dari total turis yang berkunjung, dan kami bertahan," katanya.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/22/13062551/korut-tebar-ancaman-apa-dampaknya-bagi-turis-asing

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke