Salin Artikel

PM Israel Tolak Deklarasi OKI Soal Yerusalem Timur

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara tegas menolak deklarasi para pemimpin negara Islam yang menyebut Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Para pemimpin negara Islam itu bertemu pada Rabu (13/12/2017) di Istanbul Turki, menyerukan kepada negara di dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Pernyataan itu sebagai tanggapan atas pengakuan Presiden AS Donald Trump pekan lalu yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Pada akhirnya kebenaran yang akan menang dan akan ada lebih banyak negara akan mengenali Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan juga memindahkan kedutaan mereka," kata Netanyahu dilansir dari Al Jazeera, Kamis (14/12/2017).

Netanyahu menambahkan, tidak hanya sebagai ibu kota Israel, Yerusalem tetap akan menjunjung tinggi kebebasan beribadah untuk semua agama. Dia menyebut hanya Israel yang berani membuat janji tersebut di Timur Tengah.

"Warga Palestina akan dapat menerima kenyataan dan melangkah maju pada perdamaian, bukan ekstremis, dan mengakui fakta tambahan mengenai Yerusalem," tambah Netanyahu.

Sebelumnya pada Rabu, organisasi kerja sama negara Islam, OKI, mendesak PBB untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.

Pertemuan tingkat tinggi itu diprakarsai oleh Turki dan dihadiri 20 perwakilan negara Islam.

Mereka juga menyebut pemerintahan Trump bertanggung jawab atas segala konsekuensi dari pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang disebut mengancam perjanjian internasional dan berbahaya.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/14/20172381/pm-israel-tolak-deklarasi-oki-soal-yerusalem-timur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke