Salin Artikel

Induk Perusahaan Bangkrut, Maskapai Niki Austria Berhenti Terbang

Dilansir dari AFP, sebelumnya, Niki telah mengajukan proses insolvensi atau ketidakmampuan perusahaan untuk membayar utang.

Sementara, Lufthansa sudah menghubungi Air Berlin dan manajer insolvensi untuk merealisasikan rencana transaksi.

Namun, pekan lalu, Komisi Eropa mengkhawatirkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat, apabila operator yang berbasis di Frankfrut itu membeli 81 pesawat dari 140 armada Air Berlin dan Niki seharga 210 juta euro atau Rp 3,3 triliun.

Air Berlin merupakan maskapai kedua terbesar di Jerman yang mengalami kebangkrutan pada Agustus lalu. Perusahaan itu kehilangan suntikan dana tunai dari pemegang saham terbesarnya, Etihad Airways dari Uni Emirat Arab.

Maskapai Air Berlin masih beroperasi hingga Oktober 2017 melalui pinjaman daurat dari pemerintah sebesar 150 juta euro atau Rp 2,4 triliun.

Sementara, kebangkrutan tersebut diperkirakan tidak akan berdampak pada operasional maskapai Niki, sehingga perusahaan tersebut tetap menjual tiketnya.

Maskapai Niki yang memiliki rute penerbangan ke Eropa Selatan dan Afrika dari Wina dan kota-kota lain di Austria dan Jerman malah mengumumkan akan berhenti beroperasi mulai 14 Desember 2017.

Maskapai yang menjalankan sekitar 20 armada dan 1.000 karyawan ini, sedang mencari solusi untuk memulangkan penumpang untuk kembali ke Jerman, Austria, dan Swiss, meski dengan dana siaga yang kecil.

Pemerintah Austria bahkan menyatakan kesiapannya untuk membantu maskapai Niki memulangkan penumpangnya yang masih berada di luar negeri.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/14/08071671/induk-perusahaan-bangkrut-maskapai-niki-austria-berhenti-terbang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke