Salin Artikel

Keluarga Pelaku Bom New York Kritik Langkah Interogasi Polisi

Ullah bermaksud melakukan aksi bunuh diri di terowongan penghubung terminal dengan Times Square.

Namun, bom yang direkatkan di perutnya meledak secara prematur. Membuat Ullah menderita luka bakar di perut dan tangannya.

Selain itu, tiga orang yang berada di dekat Ullah menderita luka ringan.

Albert Fox Cahn, Direktur Bidang Legal Dewan Cabang Relasi Islam sebagai perwakilan keluarga mengaku sangat sedih dengan aksi Ullah.

"Hati kami sangat sedih mendengar kekerasan yang menargetkan kota ini. Terutama tuduhan yang dialamatkan kepada keluarga kami," ujar Cahn dilansir New York Post Senin (11/12/2017).

Namun, Cahn mengkritisi langkah investigasi polisi New York yang dianggap tidak manusiawi.

Cahn mengungkapkan, dia tidak habis pikir ketika mendengar seorang bocah berusia empat tahun dibawa, dan dibiarkan kedinginan di luar.

Kemudian seorang remaja dibawa ketika tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar di sebuah SMP.

Remaja itu, lanjut Cahn, diinterogasi tanpa didampingi orangtua atau kuasa hukumnya.

"Fakta ini jelas tidak kami harapkan dari sistem peradilan di Amerika Serikat," tutur Cahn.

New York Post melaporkan, belum diketahui apakah dua anak itu memiliki hubungan kerabat dengan Ullah atau tidak.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/12/16014341/keluarga-pelaku-bom-new-york-kritik-langkah-interogasi-polisi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke