Salin Artikel

Korea Utara Kecam Wacana Blokade Laut dari AS

Pernyataan itu keluar sebagai reaksi atas ucapan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson.

Tillerson mengatakan dia mendesak Korsel agar "melarang segala bentuk kebijakan lalu lintas perairan" baik dari maupun ke Korut.

Tindakan Washington ini terjadi pasca-uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) baru, Hwasong-15, pada 29 November lalu.

Korut mengklaim rudal itu bisa menghancurkan setiap daerah di AS.

Wacana untuk menghadang Korut dari laut juga disuarakan oleh beberapa analis maupun akademisi.

Namun, Seoul sejauh ini masih belum memikirkan segala bentuk opsi militer, atau tindakan yang memicu konfrontasi di Semenanjung Korea.

Kantor berita Korut (KCNA), seperti dilansir Yonhap Jumat (8/12/2017), mengecam wacana dari AS.

KCNA melansir, rezim Kim Jong Un tidak menoleransi tindakan AS yang dianggap telah mengganggu kedaulatan Republik Demokratik Rakyat Korea (nama lain Korut).

AS, dalam pandangan Korut, berusaha untuk kembali mengeskalasi ketegangan dengan berusaha menghancurkan sendi ekonomi Korut.

KCNA kemudian mengutip Resolusi Dewan Umum PBB 3314, dan Traktat London tentang definisi invasi dengan berkata, tindakan pemerintahan Donald Trump itu sebagai invasi yang ilegal.

Selain itu, sejak Senin (4/12/2017) hingga Jumat (8/12/2017), AS dan Korsel menggelar latihan perang gabungan besar-besaran dengan sandi "Vigilant Ace".

Latihan itu melibatkan 230 jet tempur AS, termasuk 24 pesawat siluman.

"Tindakan itu telah pantas dimasukkan ke dalam bentuk kejahatan perang. Sebab, mereka berusaha mendorong terjadinya kondisi konflik bersenjata," pungkas KCNA.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/09/19000091/korea-utara-kecam-wacana-blokade-laut-dari-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke