Salin Artikel

Filipina Tangguhkan Program Vaksin DBD

Perusahaan farmasi raksasa Perancis, Sanofi Pasteur, sebelumnya mengaku data klinis Dengvaxia, lisensi pertama vaksin DBD, dapat menyebabkan penyakit lebih parah pada orang yang belum pernah terinfeksi virus dengue.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (2/12/2017), pemerintah menunda program imunisasi sekolah terkait hal tersebut. Namun, lebih dari 733.000 telah diimunisasi dengan vaksin demam berdarah.

Perusahaan Sanofi Pasteur menyebut, Dengvaxia dapat memberikan manfaat perlindungan yang kuat pada manusia yang sebelumnya pernah menderita demam berdarah.

"Departemen Kesehatan siap menghadapi skenario terburuk," kata juru bicara Departemen Kesehatan Filipina, Eric Tayag.

Menurutnya, vaksin tersebut hanya diberikan kepada anak-anak berusia 9 tahun atau lebih. Skema imunisasi vaksin hanya dilakukan di daerah dengan dampak DBD yang sudah meluas.

"Mereka yang telah divaksinasi sedang ditindaklanjuti untuk efek buruknya," ucapnya.

Dia menambahkan departemen kesehatan juga sedang memeriksa catatan rumah sakit untuk melihat kasus demam berdarah akut. Namun, perusahaan Sanofi Pasteur menyatakan dibutuhkan waktu lima tahun untuk mendeteksi kasus DBD yang parah.

Lebih dari 211.000 kasus demam berdarah pada tahun lalu, dengan sdikitnya, 1.000 orang telah meninggal.

https://internasional.kompas.com/read/2017/12/03/13064061/filipina-tangguhkan-program-vaksin-dbd

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke