Salin Artikel

Aktivitas Stasiun Peluncuran Misil Korut Dilaporkan Meningkat

Itu setelah radar Korea Selatan (Korsel) dan Jepang menangkap peningkatan aktivitas di stasiun peluncuran misil Korut Senin (27/11/2017).

Terakhir kali rezim Kim Jong Un menguji coba misil saat meluncurkan Hwasong-12 yang jatuh di sekitar perairan Hokkaido, 15 September.

Hwasong-12 adalah rudal balistik antar-benua jarak menengah yang mampu meluncur sejauh 3.700 kilometer dengan ketinggian 770 kilometer.

"Sinyal pergerakan di stasiun peluncuran misil Korut terjadi terus-menerus," kata juru bicara Staf Gabungan, Roh Jae Cheon kepada kantor berita Yonhap via AFP Selasa (28/11/2017).

Jae Cheon melanjutkan, kantor intelijen Korsel berkali-kali melihat pergerakan radar.

Hal itu dilakukan untuk memutuskan apakah Pyongyang benar-benar meluncurkan misil, atau Korut sekedar melaksanakan latihan musim dingin yang dimulai Jumat (24/11/2017).

Selain Korsel, Jepang melalui kantor berita Kyodo menyatakan juga mendeteksi aktivitas di stasiun peluncuran rudal Korut.

"Korut bakal meluncurkan rudal dalam beberapa hari ke depan," kata salah seorang pejabat Jepang.

Namun, citra satelit tidak menampakkan adanya misil atau mobil peluncur.

AFP memberitakan, Jong Un sedang berada di peternakan lele, di timur laut Pyongyang.

Peningkatan aktivitas di stasiun peluncuran rudal Korut terjadi pasca-latihan gabungan yang dilakukan Korsel dan Amerika Serikat.

Dalam latihan yang diberi nama Vigilant Ace itu, AS mengerahkan 12.000 personel.

Peralatan tempur Negeri Paman Sam yang dikerahkan meliputi jet tempur siluman F-22 Raptor dan senjata anti-serangan udara.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/28/11595691/aktivitas-stasiun-peluncuran-misil-korut-dilaporkan-meningkat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke