Saat Miss Irak dan Miss Israel "Selfie" Bersama

Salah satunya, mereka menggunakan kesempatan itu untuk berfoto bersama dan mengunggah foto-foto itu ke media sosial.

Di antara yang berfoto bersama adalah Miss Irak Sarah Idan dan Miss Israel Adar Gandelsman. Setelah berfoto bersama mereka mengunggahnya ke media sosial.

Nampaknya, kedua perempuan cantik ini tak mengira berbagai reaksi yang muncul setelah foto mereka muncul di dunia maya.

Lewat akun Instagramnya Adar Gandelsman mengunggah foto itu seraya menyebut Miss Irak, Sarah Idan sebagai sosok perempuan luar biasa.

Foto yang diunggah Gandelsman itu langsung mendapat sambutan dengan 3.000 "like".

Sebenarnya, Gandelsman mengunggah banyak foto bersama para kontestan lainnya. Namun, foto bersama Miss Irak yang paling banyak menuai komentar.

Tak adanya hubungan diplomatik antara Israel dan Irak menurut beberapa netizen membuat foto Gandelsman dan Idan itu bukan menjadi "selera banyak orang".

Bahkan tak sedikit yang mengecam Idan yang bersedia berfoto bersama dengan Gandelsman.

"Putri kecantikan Irak dengan senang hati berpose dengan putri kecantikan dari pendudukan dan kebrutalan," kata Asaad Abukhalil, seorang profesor yang berbasis di AS lewat akun Twitter-nya.

Namun seorang aktivis Irak dengan nama akun @Alaa membela keputusan Idan berfoto dengan Gandelsman.

"Sebuah foto seorang Muslim Arab dengan seorang warga Israel tak merefleksikan persetujuan degann kebijakan  keras (Israel) terhadap kemanusiaan dan isu-isu perdamaian."

Sarah Idan, yang lahir di Irak dan pindah ke Amerika Serikat untuk belajar musik, lewat akun Facebook-nya mengatakan dia amat merasa terhormat menjadi perempuan pertama setelah 45 tahun yang mewakili Irak dalam kompetisi ini.

Dia juga mengomentari berbagai isu miring terkait fotonya bersama Miss Israel.

Idan mengatakan, Miss Israel mendekatinya untuk mengajaknya berfoto dan dia berharap foto ini melambangkan niat untuk berdamai dari kedua bangsa.

"Dia (Gandelsman) bertanya apakah bisa berfoto bersama. Saya katakan kepadanya, saya amat senang bisa membantu menyebarkan pesan damai. Tujuan foto ini adalah sebuah ekspresi harapan untuk perdamaian dunia," ujar Idan.

Dia menambahkan, foto ini sama sekali tidak menunjukkan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah Israel

"Saya ingin meminta maaf kepada siapa saja yang menganggap foto ini menyerang bangsa Palestina karena bukan itu tujuan di belakang foto ini. Foto ini hanya sekadar seruapn untuk perdamaian dan harapan adanya solusi bagi krisis (di Palestina)," tambah Idan.

Sementara itu di Israel, juru bicara perdana menteri Ofir Gendelman memuji foto itu dan menyebutnya sebagai sebuah pesan dan harapan bagi kawasan Timur Tengah.