Salin Artikel

Nasib Kebun Binatang Tertua di Afrika, Kini...

Juru kamera dipekerjakan khusus untuk memotret pengunjung dengan hewan-hewan, seperti burung nasar, singa betina, dan lain-lain.

Dilansir dari AFP, Kamis (9/11/2017), Ketua Penyelamatan Hewan Mesir, Mona Khalil mengatakan, interaksi binatang dengan pengunjung bisa menularkan penyakit di antara keduanya.

"Ini melanggar standar untuk perawatan hewan," katanya.

Kebun binatang yang dibangun pada 1891, tak lama setelah peresmian Terusan Suez itu, itu juga menghadapi masalah pendanaan.

Petugas hanya memperoleh gaji sebesar 20-57 dolar Amerika Serikat, atau Rp 270.000-Rp 770.000 per bulan.

"Aku mencari pekerjaan lain. Aku tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar dengan gajiku," kata petugas yang telah bekerja selama 22 tahun, Khaled Oweis.

Gaji yang kecil itu membuat para petugas mencari uang tip dari pengunjung yang ingin berinteraksi dengan binatang, kendati melanggar peraturan kebun binatang.

Perwakilan pemerintah bidang kebun binatang, Mohammed Rajai, mengatakan ada sekitar 4.500 hewan dari 28 spesies mendiami kebun seluas 344.000 meter persegi ini.

Sementara, sekitar 150 orang bekerja di kebun binatang, dan ada rencana untuk menambah jumlah mereka.

Rajai menuturkan, pemerintah memiliki anggaran tahunan untuk kebun binatang Giza antara 850.000 dolar AS atau Rp 11,4 miliar.

"Sebagian besar anggaran masuk untuk pemberian makan hewan," katanya.

Sekitar 1,5 juta orang Mesir dan 200.000 orang asing berkunjung setiap tahunnya ke kebun binatang Giza, dengan sebanyak 84.000 pengunjung sehari selama liburan musim semi.

Bagi orang dengan pendapatan rendah, harga tiket masuk hanya 5 poundstreling Mesir atau Rp 3.800, sehingga membuatnya sebagai tujuan wisata favorit.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/09/11535801/nasib-kebun-binatang-tertua-di-afrika-kini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke