Salin Artikel

Siapa Saja Sosok yang Ditahan Pemerintah Arab Saudi?

Bahkan, hingga kini pemerintah Arab Saudi belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah ini dan belum membeberkan identitas mereka yang ditangkap.

Namun, di media sosial muncul nama-nama para pangeran serta para pejabat yang ditangkap itu. Berikut beberapa dari mereka:

Pangeran Alwaleed bin Talal

Sang pangeran dikenal sebagai seorang miliuner dan pemilik perusahaan investasi raksasa Kingdom Holding.

Dengan kekayaan bersih 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp 230 triliun, Alwaleed merupakan salah satu orang terkaya di dunia.

Alwaleed dan perusahaannya juga diketahui memiliki saham di sejumlah perusahaan raksasa dunia seperti Lyft, Twitter, Apple, Citigroup, dan News Corp.

Pada 2008, pria berusia 62 tahun yang juga memegang paspor Lebanon ini masuk ke dalam 100 tokoh berpengaruh dunia versi majalah Time.

Waleed Ibrahim

Pria ini adalah pemimpin grup media Middle Eastern Broadcasting Company (MBC)

MBC yang didirikan pada 1991 dianggap sebagai perusahaan media swasta terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dikenal karena mengubah wajah media-media Arab, Waleed Ibrahim kerap menghiasi daftar 50 pengusaha berpengaruh versi Arabian Business.

Setelah beroperasi 26 tahun, MBC telah menggurita dengan total memiliki 18 saluran televisi.

Amr-Al Dabbagh

Dia adalah pemimpin dan CEO Al-Dabbagh Group, sebuah perusahaan keluarga yang berbasis di kota Jeddah, Arab Saudi.

Al Dabbagh juga merupakan mantan presiden Otorita Investasi Umum Arab Saudi (SAGIA).

Dabbagh lengser dari peran publiknya pada 2012 setelah dua tahun memimpin SAGIA dan mendapatkan posisi setara dengan menteri.

Al-Dabbagh Group, yang didirikan pada 1962, merupakan konglomerasi dengan berbagai jenis perusahaan yang tersebar di 60 negara.

Pada 2015, Dabbagh mendirikan Universitas Filantropi yang menyediakan kuliah online gratis tentang kepemimpinan dan manajemen bagi para entepreneur yang ingin membawa perubahan sosial.

Saleh Abdullah Kamel adalah pendiri dan pemimpin kelompok perusahaan Dallah al Baraka Group yang berbasis di Jeddah.

Kelompok perusahaan ini bergerak dalam sektor layanan kesehatan, lingkungan, makanan, dan layanan finansial.

Menurut majalah Forbes, Abdullah Kamel memiliki kekayaan total 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 27 triliun.

Dia juga merupakan presiden kelompok perbankan Islam Al Baraka yang beroperasi di seluruh Timur Tengah, Indonesia, dan Pakistan.

Ibrahim al-Assaf

Dia adalah mantan menteri keuangan Arab Saudi dan saat ini masih menjabat sebagai anggota dewan direktur perusaan minyak Aramco.

Penyandang gelar doktor bidang ekonomi berusia 68 tahun ini juga memiliki jabatan penting di Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Bakr Bin Laden

Pria berusia 69 tahun ini adalah kakak kandung dari mendiang pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Dia adalah pemilik dan pemegang saham terbesar dari perusahaan konstruksi yang berbasis di Jeddah, Saudi Binladin Group (SBG).

Di antara berbagai proyek nasional dan internasionalnya, SBG terlibat dalam perluasan area Masjidil Haram, Mekkah, pembangunan bandara internasional King Abdulaziz, Jeddah serta beberapa bandara lain di Kairo, Aden, Doha, dan Damaskus.

Saud al-Dawish.

Saud al-Dawish adalah mantan CEO perusahaan telekomunikasi Saudi Telecom Company (STC).

Dia mengundurkan diri pada 2012 setelah menduduki jabatan selama satu periode sepanjang tiga tahun.

Khaled al-Mulhem

Pria dengan nama lengkap Khalid Abdullah Abdulaziz bin Abdullah al-Molhem ini adalah mantan direktur jenderal maskapai penerbangan Saudi Arabian Airlines.

Sebelum memimpin Saudi Arabian Airlines, Mulhem pernah menjadi presiden Saudi Telecom Company selama lima tahun.

Saat ini dia tengah menangani perusahaan keluarganya Khaled A Al-Melhem & Bros Company yang berada di kota Dammam.

Perusahaan ini beroperasi dalam penjualan peralatan sanitasi dan perpipaan. 

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/06/12104451/siapa-saja-sosok-yang-ditahan-pemerintah-arab-saudi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke