Salin Artikel

Tiga Juta Orang di Dunia Tidak Punya Kewarganegaraan

Ketiadaan status warga negara membuat mereka tidak dapat menggunakan haknya, termasuk untuk akses memperoleh pekerjaan dan pendidikan.

Laporan Reuters seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (3/11/2017) menyebutkan, kebanyakan orang tanpa status kewarganegaraan merupakan kaum minoritas.

Direktur UNHCR Divisi Perlindungan Sosial, Carol Batchelor mengatakan, pemerintah harus memberikan status warga negara pada orang yang lahir di wilayahnya.

Ucapan itu merujuk pada krisis kewarganegaraan ynag terjadi di dunia, seperti etnis Rohingya di Myanmar, etnis Kurdi di Suriah, Karana di Madagaskar, Roma di Makedonia, dan etnis Pemba di Kenya.

"Kita perlu memastikan tidak ada pengecualian yang disengaja dan tindakan sewenang-wenang atau perampasan kebangsaan," katanya.

Etnis Rohingya di Myanmar menjadi kelompok terbesar dunia tanpa status kewarganegaraan.

Sebanyak 600.000 harus melarikan diri dari Myanmar karena mengalami kekerasan dan penindasan sejak Agustus lalu. Mereka dibawa ke pengungsian di perbatasan Banglades.

Dalam sebuah laporan berjudul "Ini Rumah Kita", UNHCR meminta pemerintah di dunia untuk menghentikan praktik diskriminasi ini hingga 2024.

UNHCR menyebutkan, jumlah orang dengan tanpa kewarganegaraan telah sedikit berkurang di Thailand, Asia Tengah, Rusia, dan Afrika Barat.

Sekitar 30.000 orang di Thailand telah memperoleh kewarganegaraan sejak 2012.

Etnis Makonde, sebuah komunitas yang berjumlah 4.000 orang juga sudah diakui secara resmi di Kenya pada tahun lalu.

https://internasional.kompas.com/read/2017/11/03/09261821/tiga-juta-orang-di-dunia-tidak-punya-kewarganegaraan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke