Salin Artikel

Apakah Pembunuh Berantai Abad Ke-16 Ini adalah Leluhur Donald Trump?

Pembunuh yang dijuluki "Siluman Serigala dari Bedburg" itu diduga dalam beberapa hal merupakan leluhur dari Presiden AS Donald Trump.

Dr Kevin Pittle, pakar antropologi dari Universitas Biola di California Selatan, melakukan penelitian ini dan mendapati temuan yang mengagetkan.

Menurut sejumlah dokumen tua yang masih ada saat ini, Stumpf dihukum mati bersama kekasihnya yang bernama "Katharina Trump" yang dituduh membantu pria itu melakukan kejahatannya.

Tergelitik dengan munculnya nama "Trump" dalam kisah itu maka Pittle memutuskan untuk menelusuri kisah Katharina Trump ini bersama beberapa koleganya.

Tim peneliti bentukan Pittle kini meyakini dari sejumlah bukti yang diperoleh amat mungkin Katharina Trump merupakan leluhur dari Presiden ke-45 Amerika Serikat itu.

Siapa Peter Stumpf?

Kemudian, tak hanya hewan ternak yang hilang, anak-anak dan perempuan muda juga mulai raib tak ketahuan rimbanya.

Kemudian sebagian anak-anak dan perempuan itu ditemukan sudah tak bernyawa dalam kondisi yang amat mengenaskan. Pembunuhan ini terus berlangsung selama beberapa dekade sebelum akhirnya berhenti.

Suatu hari, seekor serigala mencoba menyerang seorang anak perempuan. Namun, upaya serigala itu gagal karena sekelompok hewan ternak menyerangnya dan hewan buas itu kabur.

Penduduk desa lalu memburu serigala itu dengan bantuan beberapa ekor anjing. Lalu mereka menemukan sosok yang diyakini sebagai serigala lalu mengejarnya.

Namun, pada satu titik mereka tidak menemukan si serigala tetapi justru Peter Stumpf, petani kaya yang meringkuk ketakutan.

Stumpf kemudian ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan. Di sana dia mengaku melaukukan semua pembunuhan yang menggemparkan itu.

Stumpf mengaku dia terlahir dengan rasa haus darah yang tak terpuaskan. Dan dia mengaku sudah membunuh dann menyantap daging manusia selama 25 tahun.

Dia kemudian mengaku telah membunuh 13 orang anak-anak dan dua perempuan hamil lalu menyantap daging mereka.

Akhirnya Stumpf dihukum mati pada 31 Oktober 1589. Setelah tangan, kaki, dan kepalanya dipenggal, jenazahnya kemudian dibakar.

Hal terpenting dari kisah ini adalah, dokumen-dokumen tua mencatat putri Stumpf, Beell dan istrinya Katharina Trump membantu aksi pria itu.

Keduanya juga dihukum mati dan dibakar di atas jenazah sang pembunuh berantai.

Kakek Donald Trump, Friederich lahir di desa kecil Kallstadt, sekitar 96 kilometer sebelah selatan kota Frankfurt pada 1869 sebelum beremigrasi ke AS.

Di New York, Friederich memiliki dua putra yaitu John dan Fred yang kemudian memiliki bisnis properti sukses yang kemudian diwarisi Donald Trump.

Menyusul Perang Dunia II, baik Fred maupun putranya Donald, merasa tak nyaman dengan darah Jerman mereka dan selalu mengaku sebagai keturunan Swedia.

Namun, sebenarnya selama bergenerasi banyak keluarga Trump yang berasal dari Kallstadt dan dimakamkan di sana.

Bahkan Donald Trump bahkan sempat muncul dalam dokumentari berjudul "Raja Kallstadt" yang dibuat sineas lokal Simone Wendel tahun lalu.

Simone sangat tertarik dengan fakta bahwa keluarga Trump memiliki akar di kota kecil itu.

Salah satu leluhur paling awal Trump adalah Hans Trumpf II yang lahir sekitar 1559 yang kemungkinan terkait dengan kisah "Serigala dari Bedburg".

Apakah Peter Stumpf leluhur Donald Trump?

Kisah Peter Stumpf diyakini terjadi di Bedburg, kota kecil tak jauh dari Koln.

Namun, Dr Pittle tak menemukan catatan legal seseorang bernama Stumpf or Trumpf hidup di kawasan tersebut di masa itu.

Hal tersebut kemungkinan karena banyak catatan hancur akibat perang 30 tahun yang pada 1583.

Namun, sejumlah faktor lain memunculkan hipotesa bahwa kisah ini terjadi di bagian lain Jerman.

Pittle mengatakan, sejumlah catatan kuno menyebut Katharina Trump dan Peter Stumpf hidup daerah Kallstadt di masa kasus-kasus pembunuhan dan kanibalisme terjadi saat itu.

Apakah pasangan ini kemudian menghasilkan seorang anak bernama Hans yang keturunannya kemudian menjadi presiden Amerika Serikat?

"Kami mulai menelusuri berbagai informasi ini dan menemukan Trump dan Stumpf berada di tempat yang sama," kata Pittle.

"Kami tak memiliki catatan legal, catatan keluarga yang mendukung kisah ini terjadi di Koln," sambung dia.

Hal yang kemudian ditemui tim pimpinan Pittle adalah orang-orang yang meneliti sejarah asal usul Donald Trump.

"Dari pohon keluarga Trump terdapat beberapa nama Katharina di generasi sebelumnya," ujar Pittle.

Rincian lain terkait legenda Stumpf adalah sebuah selebaran yang dibawa ke London dari Jerman oleh seorang tukang pos bernama George Bores pada 1590.

Selebaran ini disimpan di Museum Inggris dan digambarkan sebagai dokumen yang memengaruhi ide modern terkait perilaki serigala jadi-jadian.

Dalam selebaran itu, nama Katharina Trump dieja dengan sebutan "Trumpen".

Pittle mengatakan, akhiran feminim seperti itu biasa digunakan di wilayah selatan Jerman. Hal ini membuat anomali lain dari kisah tersebut.

"Kami melakukan investigasi tentang kemungkinian Katharina Trump dalam kisah legenda ini adalah Katharina Trump yang sama dengan nama leluhur Donald Trump?" kata Pittle.

"Saat ini tak bukti yang mendukung keterkaitan ini. Namun apakah cukup menyenangkan jika dipertimbangkan? Jawabannya, ya," tambah dia.

Pittle menambahkan, dia berhara ada ahli sejarah yang akan meneruskan penelitian ini untuk mendapatkan kebenarannya.

Saat ditanya pendapatnya soal apa yang dipikirkan Trump saat dia dikaitkan dengan seorang pembunuh berantai?

"Saya hanyalah seorang peneliti yang penasaran," Pittle menegaskan.


https://internasional.kompas.com/read/2017/10/31/13145881/apakah-pembunuh-berantai-abad-ke-16-ini-adalah-leluhur-donald-trump

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke